Dia Calon "Kartini"
Oleh : Fuadi
Usianya masih belasan
Saat temannya bermain,
Ia mengorek-ngorek timbunan sampah
Ia tersenyum, saat tangan mungilnya;
Menggenggam sebuah botol,
Menarik sebuah kardus indomie
Mencengkeram sebuah kaleng fanta yang sudah kosong
Matanya berbinar..........
Ia berlari ke sekolah;
Saat hujan deras,
Saat terik matahari membakar kulit
Dengan sepatu bututnya,
Ia berjalan di antara genangan air dan tanah becek,
Menuju sekolah didekat rumahnya yang sudah hampir rubuh
tak ada tanda kelelahan di wajahnya
Ia asik bermain bersama kawan-kawannya
Di sekitar tumpukan sampah,
Di antara virus dan bakteri,
Mereka tertawa renyah,
Tak hirau akan penyakit menyerang,
Tak hirau akan bahaya yang datang
Ia adalah calon Kartini bangsa,
yang belajar di bawah lampu teplok,
yang belajar di;
kala letih bergayut,
kala malam menjelang,
kala kantuk menyerang,
Ia adalah seorang calon Kartini bangsa,
yang mengorek tong sampah,
yang menjual koran di perempatan lampu merah,
yang mengemis di jalanan
yang berambut awut-awutan,
yang bergulat dengan waktu,
yang membangun cita-citanya diantara;
sampah, keluarga dan masa kanak-kanaknya.
Harapan Raya, April'11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam