Senin, 11 Maret 2013

Bukittinggi Dalam Puisi (Bukittinggi oh Bukittinggi)


Selamat berkunjung sobatku semua. Kali ini saya bawa anda ke Bukittinggi dalam antologi puisi bertajuk "Bukittinggi Ambo di Siko", karya 39 penyair nusantara. 

Dalam buku ini saudara bisa mengenal Bukittinggi lebih jauh lewat puisi-puisi dari penyair-penyair nusantara. Selamat menikmati!

Katalog Dalam terbitan ( KDT )
Bukittinggi,Ambo di siko
Pare, Penerbit FAM Publishing
xvii+ 154 Halaman
ISBN: 978-602-17404-7-7

Cetakan 1,Februari 2013

Harga Rp 41.000 ( belum termasuk ongkos kirim)

Cara pemesanan :
- melalui inbox fb Fuad Adi (Fuadi, HP. 081371450780)
- melalui penerbit FAM,call centre : 081259821511
- atau via email forumaktifmenulis@yahoo.com
- dan kunjungi www.famindonesia.com.


Di bawah ini adalah salah satu puisi yang ada dalam buku antologi puisi "Bukittinggi Ambo di Siko"

Bukittinggi oh Bukittinggi
Oleh : Fuadi

Bukittingi oh Bukittinggi
Ranahmu elok menawan hati
Bumi kembar negari Sembilan Malaysia
Tanah Paris Van Sumatera

Mendadak aku rindu aroma udara sejukmu
Berjalan di tengah Pasar Atas
Lalu memasuki Pasar Lereng
Menelikung sampai di Pasar Bawah
Menikmati tarian bendi di Pasar Banto
Mencari souvenir dompet tenunan
Atau sekedar duduk-duduk di depan jam gadang
Maskot kota yang menjulang ke langit 
Lepaslah canda tawa bersama keluarga
Sambil makan kerupuk sanjai
Semua belumlah usai

Ngarai sianok seakan memanggil-manggil dari kejauhan
“Ya” Ngarai yang diatasnya terdapat ormanen lobang jepang
Lorong-lorong bawah tanah berliku
Seperti alunan saluang meliuk-liuk menusuk kalbu 
Mengingat kilas balik sejarah zaman romusa dahulu
Semua bisa disaksikan dari atas jembatan gantung limpapeh
Melintasi taman Bundo Kanduang
Benteng Fort de Kock dan taman Margasatwa Kinantan sebelah kiri
Gunung merapi dan singgalang merayu syahdu
Bersorban awan putih menambah cantik rupamu
Sungguh pesona nan rancak jelas terpampang di depan mata

Bukittinggi oh Bukittinggi
Ranah kaya budaya dan sejarah
Selamanya rinduku membuncah


Bingkai Hati, 271212

Baca juga 
Kisah Empat Pria
Bung Hatta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam