Kamis, 23 Februari 2012

Biografi Drs. H. Damsuar, MM. DT. Bandaro Putih



Drs.H.Damsuar,MM DT.Bandaro Putiah lahir di Pariaman, 1 Maret 1961 dari pasangan Sarinam (83 tahun) dan Tk. Saleh (Alm). Negeri asalnya Ampalu, Nagari Lareh Nan Panjang Kecamatan VII Koto Sungai Sarik. Istrinya bernama Dra. Hj. Deswarti. Deswarti lahir di Padang, 2 Januari 1964. Sarjana IKIP Padang ini berasal dari Paguah Kurai Taji Kecamatan Nan Sabaris dan dia adalah seorang Guru SMP Semen Padang. Dari perkawinannya mereka memiliki anak 1). K. ATTA JAEBA   (L)   Mahasiswa Unand, 2). AULIA F. FARABI (L)   Pelajar SMU 10 Padang, dan 3). YUFAZ AIDI MAHESA (L) Pelajar SD Kartika Padang.   

Riwayat pendidikan
1
SDN    No. 2  Ampalu, tamat 1974
2
SMPN  No. 3  Pariaman, tamat 1977
3
SMAN  No. 1  Pariamam, tamat 1981
4
APDN Bukittinggi, tamat 1985
5
IIP Jakarta, tamat 1989
6
UNP Padang, tamat  2005

Riwayat Organisasi
1
Wakil Ketua LKAM Kabupaten Padang Pariaman
2
Ketua Majelis Pemuda Padang Pariaman
3
Ketua KNPI Padang Pariaman
4
Ketua OKP Gema MKGR Padang Pariaman
5
Ketua KAN Nagari Lareh Nan Panjang 
6
Ketua Pengurus Masjid, surau, Mushalla
7
Ketua Majelis Urang Ampek Jinih Padang Pariaman
8

Riwayat Pekerjaan
1
Asisten Ekbang Kesra Pemda Pd Pariaman
2
Kepala Bapeda Kab. Padang Pariaman
3
Kakan Pasar & Perpakiran Pd.   Pariaman
4
Kepala Kantor Sospol Pd. Pariaman 
5
Camat 2 X 11 Enam Lingkung
6
Kepala Bagian Humas Pd. Pariaman
7
Sespri Bupati Pd. Pariaman
8
Kasubag Analisa & Informasi Biro Humas Sumbar
9
Kasubag Tata Usaha Biro Humas Sumbar
10
Staf Administrasi Pengajaran Diklat Wil 1 Bukittinggi
11
Staf Adm Pengajaran APDN Bukittinggi

Penghargaan
1996
Peringkat pertama Camat Berprestasi Tingkat Propinsi, Sumatera Barat 

Pustaka :
Selanjutnya »

Biografi Drs. Ali Mukhni



Drs. Ali Mukhni lahir di Kampung Pauh, Kampung Dalam pada tanggal 16 September 1956. Pendidikan terakhir Srtata Satu (S1).

Riwayat Pendidikan
1970
SD Negeri Kampung Pauh
1973
SMP Negeri Kampung Dalam
1977
STM Pariaman
1980
Diploma dan Akta III Pendidikan Olahraga - Padang
1986
Sarjana Pendidikan Olahrag- Padang

Riwayat Pangkat/Jabatan
1988
Penata Muda, III/a
1992
Penata Muda Tk. I, III/b
1996
Penata, III/c
2005
Penata Tk. I, III/d

Riwayat Pekerjaan
1988
Diangkat menjadi CPNS pada STM Negeri Bengkulu
1989
PNS pada STM Negeri Bengkulu 
1995
Pengajar di SMU Negeri 10 Padang 
2000
Pengajar di SMU N 1 V Koto Kampung Dalam 
2005-2010
Wakil Bupati Padang Pariaman
2010-2015
Bupati Padang Pariaman

Pendidikan/Pelatihan Kedinasan Dalam/Luar Negeri
2005
Pelatihan E-Government di Tokyo Jepang
2007
Diklat DEPDAGRI di Jogja Jawa Tengah

Kongres, Seminar Dan Lokakarya Yang Pernah Diikuti
2006
Seminar Wakil Bupati/Wakil Walikota se-Indonesia yang di selenggarakan di Bengkulu
2008
Seminar Wakil Bupati/Wakil Walikota se-Indonesia yang di selenggarakan di Makassar
2008
Seminar Masalah KPK yang diselenggarakan di Jakarta

Seminar Masalah BNK yang diselenggarakan di Jakarta

Pengalaman Luar Negeri
2006
Kunjungan ke China dalam rangka pertandingan Sepak Takraw se-Dunia
2006
Kunjungan ke Hongkong dalam rangka pertandingan Sepak Takraw se-Dunia
2009
Kunjungan ke Vietnam dalam Rangka Studi Banding Pendidikan

Pengalaman Organisasi
1987
Komisi Teknik PERTINA Propinsi Bengkulu 
1988
Komisi Teknik PJSI Propinsi Bengkulu
1988
Pelatih PS Bengkulu
1988
Pengurus IKM (Ikatan Keluarga Minang) Propinsi Bengkulu 
1990
Ketua II PERSEPAR Pariaman
2005
Ketua Umum Pengurus PERSETASI Propinsi Sumatera Barat

Pustaka : 
Selanjutnya »

Kabupaten Padang Pariaman - SUMBAR


Sejarah Awal
Pada mulanya Kabupaten Padang-Pariaman bernama Kabupaten Samudera dengan ibukota Pariaman, yang meliputi daerah kewedanan  Air Bangis, Pariaman, Lubuk Alung, Padang Luar-Kota, Mentawai dan Nagari-Nagari Tiku, Sasak dan Katiagan. Kabupaten Samudera ini terdiri dari 17 wilayah (gabungan nagari-nagari) (Peraturan Komisaris Pemerintah di Sumatera No 81/Kom/U/1948 tentang Pembagian Kabupaten di Sumatera Tengah yang terdiri dari 11 Kabupaten)

Kabupaten Padang Pariaman dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tanggal 19 Maret 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, dimanana Propinsi Sumatera tengah dibentuk menjadi 14 Kabupaten, yang salah satunya adalah Kabupaten Padang/Pariaman dengan batas-batas sebagai yang dimaksud dalam pasal 1 dari Surat Ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M/S.T.G./49, dikurangi dengan daerah Kampung-Kampung Ulak Karang, Gunung Pangilun, Marapalam, Teluk Bajur, Seberang Padang dan Air Manis dari kewedanaan Padang Kota yang telah dimasukkan kedalam daerah Kota Padang, sebagai dimaksud dalam Surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah Tanggal 15 Agustus 1950 No. 65/G.P./50 Bupati Padang Pariaman semasa Agresi Milter Belanda Tahun 1948 adalah Mr. BA. Murad.

Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) DPRD No. 05/KEP.D/DPRD 2008 dan SK Bupati No. 02/KEP/BPP/2008, tertanggal 2 Juli 2008, ibu kota kabupaten ini dipindahkan dari Kota Pariaman ke kenagarian Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung. Sedangkan Kota Pariaman menjadi Kotamadya dengan kantornya tetap di Pariaman. Saat ini sebagai Bupati Kabupaten Padang Pariaman adalah Drs. H. Ali Mukhni dan wakilnya  (2010 - 2015). Lihat Biografi Drs. Ali Mukhni dan Biografi Drs.H.Damsuar,MM DT.Bandaro Putiah 

Lambang dan Artinya

Lambang Daerah Kabupaten Padang Pariaman berbentuk perisai bersegi lima, diatas dasar hijau yang dihiasi dengan :
·       Didalamnya/ditengah-tengah, berdiri sebuah Balairung Adat Bergonjong Lima yang beratap Ijuk (hitam) berdinding hitam.
·       Disamping kiri dan kanan Balirung Adat, terdapat dua batang pohon kelapa berwarna hijau yang mempunyai pelapah lima belas buah Disebelah bawah Balairung Adat, terdapat dua jalur warna biru bergelombang, membayangkan adanya lautan diatas dasar putih.
·       Warna merah melengkung diatas balairung adat, adalah busur/panah dan diujung anak panah ada sebuah bintang bersegi lima.
·       Pada bahagian sebelas atas, tertulis judul Padang Pariaman dan bahagian sebelah bawah tertulis Motto SAIYO SAKATO diatas dasar kuning.


Balairung Adat
Melambangkan bahwa rakyat daerah Kabupaten Padang Pariaman mematuhi/menghormati dan melaksanakan ketentuan Adat Minangkabau dan juga lambang tempat permusyawaratan yang menjunjung tinggi Demokrasi.
Bintang
Merupakan bahagian dari Lambang Negara yakni Lambang Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pohon Kelapa
Lambang kesatuan yang merupakan tanaman utama di daerah Padang Pariaman dengan jumlah pelapah daun 17 buah, menunjukkan banyaknya Kecamatan yang ada dalam Daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Panah
Lambang patriotisme, senjata sakti untuk mempertahankan hak atas jalan kebenaran, musuh tidak dicari-cari (basuo pantang dielakkan).
Lautan
Melambangkan masyarakat yang dinamis, kreatif yang merupakan manifestasi dari alam fikiran dan perikehidupan masyarakat yang berpaham luas dan berfikiran tenang. Laut juga merupakan bahwa Daerah Kabupaten Padang Pariaman mempunyai daerah lautan yang luas.

Letak Geografis
Posisi astronomis Kabupaten Padang Pariaman yang terletak antara 0 0 11 ‘ – 00 49 ‘ Lintang Selatan dan 98036‘ – 100028‘ Bujur Timur. Luas wilayah sekitar 1.328,79 Km 2, dengan panjang garis pantai 60,50 Km 2. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15 persen dari luas daratan wilayah Propinsi Sumatera Barat.

Topografi
Wilayah Kabupaten Padang Pariaman termasuk iklim tropis besar yang memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat dipengaruhi oleh angin laut. Suhu udara berkisar antara 24,4o C – 25,70 C. Suhu udara terpanas jatuh pada bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada bulan September. Kelembaban udara  rata-rata   86.75 % dengan kecepatan angin  rata-rata yaitu 2.14 knot/jam. Sedangkan rata-rata suhu maksimum 31.08o C dan rata-rata suhu minimum yaitu 21.34o C dengan curah hujan tercatat rata-rata 290.12 mm/tahun.

Rata-rata curah hujan secara keseluruhan untuk Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2007 adalah sebesar 368,4 mm, dengan rata-rata hari hujan sebanyak 19 hari per bulan. Tamperatur rata-rata untuk Kabupaten Padang Pariaman adalah 25,70 derajat celcius dengan kelembapan relatif 85,9 persen.

Dilihat dari topografi wilayah, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari wilayah daratan pada daratan Pulau Sumatera dan 6 pulau-pulau kecil, dengan 40 % daratan rendah yaitu pada bagian barat yang mengarah ke pantai. Daerah dataran rendah terdapat disebelah barat yang terhampar sepanjang pantai dengan ketinggian antara 0 – 10 meter di atas permukaan laut, serta 60% daerah bagian timur yang merupakan daerah bergelombang sampai ke Bukit Barisan. Daerah bukit bergelombang terdapat disebelah timur dengan ketinggian 10 – 1000 meter di atas permukaan laut.

Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman tahun 2007 tercatat sebanyak 387.452 jiwa, yang terdiri dari 186.058 laki – laki dan 201.394 perempuan, sedangkan tahun sebelumnya tercatat sebanyak 384.718 jiwa (183.926 laki – laki dan 200.792 perempuan). Tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2007 ini terhitung sebanyak 292 jiwa / Km 2. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Batang Anai, yakni 43.890 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Padang Sago yakni 8.247 jiwa.

Sedangkan jumlah orang yang bekerja sebanyak 142.222 orang dengan rincian 83.836 laki-laki dan 58.386 perempuan. Dilihat dari tingkat pendidikan pekerja di Kabupaten Padang Pariaman terbanyak pada tingkat pendidikan tidak tamat SD sebanyak 45.173 orang, selanjutnya 36.760 orang pada tingkat pendidikan SD dan sebanyak 6.749 orang berpendidikan diatas sekolah menengah atas (Diploma/Universitas).

Dilihat dari tingkat kesejahteraan keluarga berdasarkan data dari Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana sebanyak 10.118 keluarga berada pada tingkat pra sejahtera, 21.663 keluarga pada tingkat Sejahtera I, 28.297 keluarga pada tingkat Sejahtera II, 25.382 pada tingkat Sejahtera III, dan sebanyak 1.443 keluarga pada tingkat Sejahtera III Plus.

Musibah Gempa
Pada 30 September 2009, gempa bumi berkekuatan 7,6 SR mengguncang pesisir barat Sumatera, tepatnya di perairan laut Pariaman. Episentrum gempa berada sekitar 57 kilometer barat daya Padang Pariaman pada kedalaman 71 kilometer dari permukaan laut. Padang Pariaman menjadi kabupaten yang mengalami guncangan paling kuat sebesar VII MMI. Akibatnya, wilayah ini menjadi lokasi dengan kerusakan terparah yang tersebar di 17 kecamatan. Di 3 kecamatannya: Patamuan, V Koto Timur, dan V Koto Kampung Dalam terjadi longsor yang parah dari Gunung Tigo, dimana diperkirakan sekitar 289 warganya tertimbun dalam longsor. Menurut data sementara Satkorlak PB, total korban tewas akibat gempa di kabupaten ini mencapai 675 orang.

Gempa juga merusak sarana transportasi. Sedikitnya, 37 titik jalan mengalami kerusakan yang bervasiasi seperti putus total, tertimbun, terangkat dan pecah. Beberapa jembatan di VII Koto Sungai Sarik, VI Lingkung dan 2 X 11 Kayu Tanam juga mengalami kerusakan.

Selain Padang Pariaman, wilayah lain yang mengalami kerusakan parah adalah Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi dan Kota Padangpanjang.

Daftar Nama-nama Bupati
No
 Photo
Nama
Periode Jabatan
Keterangan
1

Sutan Hidayat Syah
1945 – 1946

2

Ibrahim Datuk Pamuncak
1946 – 1947

3

BA. Murad
1947 – 1950

4

Said Rasyad
1950 – 1953

5

Taher Samad
1953 – 1956

6

Harun Al Rasyid
1956 – 1958

7

Na’azim Sutam Syarif
1958 – 1959

8

Raharjo
1959 – 1960

9

Syamsu Anwar
1960 – 1961

10

JB. Adam
1961 – 1966

11

Muhammad Noer
1966 – 1975

12

Prof. Drs. Harun Zein
1975

13

Muhammad Zein Chatib
1975 – 1980

14

Kol. Inf. H. Anas Malik
1980 – 1990

15

H. Zainal Bakar, SH
1990 – 1994

16

Ir. H. Nasrul Syahrun
1994 – 1999

17

Drs. Armyn AN
1999 – 2000

18

Drs. H. Muslim Kasim AK, MM
Dt. Sinaro Basa
2000 – 2005

19

Drs. H. Muslim Kasim AK, MM
Dt. Sinaro Basa
2005 – 2010

20

Drs. H. Ali Mukhni
2010 - 2015 





Masih menjabat


Baca juga : Lampu Teplok Hingga Token

Pustaka :
Selanjutnya »