Kamis, 14 Februari 2013

Pantun Manfaat Ilmu



Hai sobatku sekalian, jumpa lagi kita dalam pantun. 

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Pantun 

Baik untuk anda yang senang dengan pantun mari meluncur ke TKP 


Manfaat Ilmu 
Oleh: Buana Senja/Fuadi 

Belajar itu menuntut ilmu 
Ilmu didapat bahagialah hati 
Sayangilah gurumu 
Itu tandanya murid berbakti 

Guru itu pelita hati 
Jangan dihina atau dicaci 
Tuntutlah ilmu sampai mati
Agar bahagia di akhirat nanti

Pergi sekolah membawa buku 
Jangan lupa pena dan penggaris
Wajib belajar memang perlu 
Agar kemiskinan bisa ditepis

Belajarlah dengan giat 
Supaya Ilmu didapat 
Ajarkan ilmu pada kaum kerabat 
Itulah ilmu yang bermanfaat 

Sambutlah pagi dengan ceria 
Senyum itu bagian dari ibadah
Tuntutlah ilmu menurut agama 
Moga selalu dilindungi Allah

Demikian, moga bermanfaat 

Pantun di atas juga terdapat dalam buku antologi "Mutiara Pantun" yang diterbitkan oleh Goresan Pena Publishing. Bagi yang berminat silahkan dikontak langsung penerbitnya. 

Baca juga : Pantun Cita-cita dan Pengabdian




Selanjutnya »

Selasa, 12 Februari 2013

Contoh Akhlak Terpuji




Sudahkah akhlak kita terpelihara? Atau jangan-jangan akhlak kita sudah tidak terpuji karena pengaruh zaman atau lingkungan yang selalu menggoda kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, sehingga akhlak kita semakin hari semakin tidak baik atau rusak.

Nah dibawah ini ada beberapa contoh akhlak terpuji yang sengaja penulis rangkum dalam postingan kali ini. Silahkan di baca.    

1.
Ikhlas
Ikhlas menurut bahasa berasal dari bahasa arab khalasa artinya bersih, jernih, murni dan tidak bercampur. Sedangkan menurut istilah ikhlas adalah semata – mata mengharap ridha Allah.

Menurut Sayyid Sabiq ikhlas adalah “ Seseorang berkata, beramal dan berjihad mencari ridha Allah, tanpa mempertimbangkan harta, pangkat, status, popularitas, kemajuan atau kemunduran, supaya dia dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan amal dan kerendahan akhlaknya serta dapat berhubungan langsung dengan Allah SWT

Ikhlas adalah membantu / menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan ataupun mengharapkan sesuatu dari orang yang kita bantu.

2.
Taat
Secara bahasa taat artinya patuh. Sedangkan menurut  istilah taat artinya upaya untuk selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara malaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Prilaku taat merupakan prilaku yang senantiasa selalu menjaga diri kita agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar syaria’t. Karena dengan taat untuk melaksanakan perintah Allah kita semakin menyadari kebesaran Allah dalam menciptakan dan mengawasi apapun yang terjadi dimuka bumi.

Contoh prilaku taat adalah tidak mencuri, tidak berzina dan melaksanakan shalat lima waktu.

3.
Khauf
Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.

Dengan berlaku khauf itu merupakan pembuktian keimanan seseorang kepada Allah SWT, apabila khauf kepada Allah berkurang dalam diri seseorang maka hal ini bertanda mulai berkurangnya pengetahuan dirinya terhadap Allah. Dengan adanya rasa khauf atau takut kepada Allah maka akan menambah keimanan seseorang.

Contoh prilaku khauf adalah memelihara hatinya dari dengki, sombong, riya dll.

4.
Taubat
Taubat menurut bahasa adalah taba yang berarti kembali, hamba yang bertaubat allah adalah orang yang kembali dari sesuatu, misalnya kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat.
Contoh prilaku taubat adalah dengan menyesali segala perbuatan dosa yang telah kita lakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

5.
Tawakkal
Secara harfiah (bahasa), berarti menyerahkan diri. Secara istilah, menurut Harun Nasution tawakal adalah menyerahkan diri kita kepada qada dan keputusan dari Allah SWT. Sedangkan menurut Hamdun al-Qashshar tawakal adalah selalu berpegang teguh kepada Allah. Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada yang selain dari Allah dan menyerahkan segala sesuatu kepadanya.

6.
Ikhtiyar
Ikhtiyar berasal dari bahasa arab yaitu ikhtiar yang berarti mencari hasil yang lebih baik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata ikhtiyar itu berarti alat atau syarat untuk mencapai maksud pilihan bebas, upaya dan daya upaya. Dalam kehidupan ini manusia senantiasa berikhtiyar dalam mengerjakan sesuatu. Jadi ikhtiyar adalah suatu proses usaha yang dilakukan dengan mengeluarkan segala daya, upaya dan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang terbaik yang sesuai dengan keinginannya.

7.
Sabar
Secara Harfiah, sabar berarti tabah hati, sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridho dari Allah swt. Menurut Zun al-Nun al-Mishri, sabar adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tetap tenang ketika menghadapi cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.

8.
Syukur
Syukur secara bahasa berarti berterima kasih, sedangkan menurut istilah adalah berterima kasih kepada Allah swt dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnianya melalui ucapan, sikap dan perbuatan.nikmat dan kurnia allah banyak macamnya ada nikmat yang terdapat dalam diri sendiri dan ada juga yang terdapat di luar diri sendiri,ada nikmat yang bersifat jasmani dan ada pula yang bersifat rohani.

9.
Qanaah
Qanaah yang secara harfiah berarti rela, puas, senang. Sedangkan secara istilah adalah sikap berupa kerelaan hati dan merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Menurut Harun Nasution berarti ridha, tidak berusaha, tidak menentang kada dan kadar dari Allah swt.
Sifat Qanaah ini sangat diperlukan bagi manusia, karena dengan adanya sikap qanaah membuat manusia itu menjadi tenang dan damai.

10.
Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).

11.
Adil
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara.

12.
Optimis
Optimis adalah sikap penenang,karena yakin atas kehendak-Nya yaitu segala yang kita inginkan akan tercapai.

13.
Dinamis
adalah sikap untuk terus berkembang, berfikir cerdas, penuh kreasi dan rajin beradaptasi dengan lingkungan,yaitu tidak akan mudah merasa puas dengan prestasi-prestasi yang ia peroleh tetapi akan berusaha terus-menerus untuk
meningkatkan kualitas diri.

14.
Huznuzzan
Huznuzzan adalah berbaik sangka kepada Allah swt dan mengakui bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna dan memberi rahmat, baik yang beriman maupun yang tidak beriman.   

15.
Rela Berkorban
Rela Berkorban adalah menyiapkan diri walau sesuatu yang sangat dicintai harus dikeluarkan untuk kepentingan bersama dan agama, baik berupa tenaga , pikiran, waktu maupun materi.

16.
Gigih
Gigih adalah sikap tidak mau menyerah untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan.

17.
Disiplin
Disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

18.
Dermawan
Dermawan adalah dengan senang hati tanpa keterpaksaan memberikan sebagian harta yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan.


19.
Bijaksana
Bijaksana adalah sebuah penilaian terhadap suatu pemikiran, ucapan dan perbuatan seseorang yg didasarkan pada ruang lingkup sekitarnya dengan tidak memaksakan kehendak pada apa dan siapapun berdasarkan etika dan hati.

20.
Ramah
Ramah adalah sikap bersahabat dan merasa senang saat berjumpa dengan orang lain.

21.
Rendah Hati
Rendah hati adalah perpaduan hati, ucapan dan perbuatan dalam upaya mendekatkan / mengakrabkan diri tehadap orang lain agar terhindar dari sifat yang angkuh.

22.
Belajar kelompok
Belajar kelompok adalah mengerjakan tugas bersama-sama dengan kelompok yang sudah kita buat.

23.
Rajin menabung
Rajin menabung adalah menyisihkan sebagian uang kita untuk ditabung.

24.
Pemaaf
Pemaaf adalah sikap yang suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan dendam di hati.

25.
Rela berkorban
Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemaun sendiri. Berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan masyarakat berarti bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri

26.
Kerja Keras
Sikap kerja keras lebih dikenal dengan sebutan etos kerja. Kerja keras adalah suatu sikap kerja yang penuh dengan motivasi untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan. Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk memperoleh penghasilan guna apa yang dicita-citakan. Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk memperoleh penghasilan guna mencukupi keperluan hidup sehari-hari. Tanpa bekerja, manusia tidak akan pernah memperoleh apa yang diharapkan. Dengan bekerja keras, manusia telah melakukan suatu kewajiban. 

27.
Tekun
Selain kerja keras, kita harus tekun dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Tekun berarti bersungguh-sungguh dan terus menerus dalam bekerja meskipun mengalami kesulitan, hambatan dan rintangan.

28.
Teliti
Teliti berarti berhati-hati, tidak gegabah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya, dalam mengerjakan soal ulangan atau melakukan suatu pekerjaan. Orang yang memiliki sikap teliti tidak tergesa-gesa meninggalkan pekerjaan yang dilakukan


Demikian yang penulis dapat tentang akhlak terpuji. Mungkin kawan-kawan yang lain ada yang lebih lengkap.

Salam, semoga bermanfaat.




Selanjutnya »

Pantun Cita-Cita dan Pengabdian



Hai sobatku sekalian, jumpa lagi kita dalam pantun. 

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Pantun 

Baik untuk anda yang senang dengan pantun mari meluncur ke TKP 

Cita-cita dan Pengadian
Oleh : Buana Senja/Fuadi

Pagi-pagi meminum kopi 
Supaya dapat inspirasi 
Meraih cita-cita dan mimpi 
Jangan lupa pada Illahi 

Duduk di beranda bermalam minggu 
Anak tetangga memakai sepatu 
Raihlah cita-cita sesuai minatmu 
Untuk bekal dihari tuamu

Memandang langit penuh bintang 
Rembulan bersinar terang 
Cita-cita didapat hatipun senang 
Berterimakasihlah pada guru tersayang 

Nelayan menangkap ikan 
Ikan digoreng si anak dara 
Ucapkan selamat kepada kawan 
Minggu depan di wisuda 

Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya 
Walau sampai ke negeri Cina 
Kalau sobat berhasil meraih cita-cita 
Jangan lupa membangun bangsa 

Indonesia tanah airku 
Tanah warisan nenek moyang 
Harapanku sejak dahulu 
Mengabdi pada negeri tersayang 

Mandi berenang di pinggir kali 
Sungguhlah elok alam mayang 
Bercita-cita jadi guru mengaji 
Agar Tuhan menjadi sayang 

Terbanglah tinggi burung merpati 
Burung merak senang menari 
Mengabdi pada negeri 
Moga Tuhan meridhai 

Desember musim penghujan 
Hujannya sungguhlah deras 
Wahai sobat dan kawan-kawan 
Bangunlah negeri dengan hati iklhas 

Malam minggu kedatangan tamu 
Tamu jauh dari pulau seribu 
Cita-cita dan harapanku 
Indonesia bersatu negeri maju

Demikian, moga bermanfaat 

Pantun di atas juga terdapat dalam buku antologi "Mutiara Pantun" yang diterbitkan oleh Goresan Pena Publishing. Bagi yang berminat silahkan dikontak langsung penerbitnya. 

Baca juga : Pantun Manfaat Ilmu

Selanjutnya »

Sabtu, 09 Februari 2013

Puisi Pahlawan




Secara etimologi kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sangsekerta "phala", yang bermakna hasil atau buah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban tanpa pamrih (tidak mengharapkan balas jasa). 

Berangkat dari dari definisi tersebutlah kiranya presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengungkapkan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya". 

Kalau dilihat dari perjalanan sejarah bangsa, maka pahlawan di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kategori seperti : 
1. Pahlawan Perintis Kemerdekaan
2. Pahlawan Revolusi
3. Pahlawan Kemerdekaan 


Seiring berjalan waktu, maka kategori pahlawanpun bertambah banyak. Ada pahlawan kemanusiaan, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan lingkungan hidup, dan sebagainya. 



Puisi berikut ini sengaja penulis persembahkan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk negera tercinta kita Indonesia. Pahlawan yang berjuang dengan ikhlas, sehingga terwujudlah negara kita seperti sekarang ini. Pahlawan karena kecintaannya pada negara Indonesia rela berkorban walaupun dengan nyawa.  Pahlawan karena cintanya kepada negara Indonesia, telah mengabdikan dirinya dengan sukarela agar lahir generasi biru untuk membela negara. Orang-orang yang telah berjasa membangun bangsa ini, sehingga kita dapat menikmati hasil jerih payah mereka seperti  sekarang ini, mereka juga adalah pahlawan. 



Puisi ini hanyalah ungkapan hati. Tidak sepadan sebenarnya dengan apa yang telah mereka  korbankan demi bangsa ini. Semoga bermanfaat.  


Assalamualaikum Pahlawan
Oleh : Fuadi

Assalamualaikum pahlawan-pahlawan negeriku
aku berkunjung membawa sekeranjang doa sanjung 
untuk yang memuarakan ajal di Tanah Rencong, 
mengiris tangis di Perang Paderi pulau Andalas, 
kepada perang Diponegoro di tanah Jawa 
yang meregang nyawa di laut Arafura, 
sampai balutan aksara 7 jenderal di Lubang Buaya.

Walau kita tak pernah bersua
lewat buku sejarah aku membaca
lalu menilik, merangkum dalam sunyi
kemudian memetik hikmah dari gugurmu
aku mengisak tangis

Mengenangmu, pahlawanku 
yang merobek bendera Belanda di Hotel Yamato (Hotel Majapahit), 
selaksa dendam dalam kubangan merahnya "Bandung Lautan Api"
adalah perjuangan heroik yang tidak akan pernah lekang di makan masa 
10 November 1945 jadi pertanda 

Assalamualaikum pahlawan.
Izinkan aku menyambangi kuburanmu lewat puisi
menyiangi gundukan tanah rumah singgahmu 
menaburkan bunga kesturi  
membalurinya dengan munajat 
lalu bersimpuh menangkupkan tangan
seperti rindang bunga kemboja di sisi makammu 
saban hari berdoa kepada Sang Pencipta 
tentang puncak titik nadir perjuanganmu 
demi Indonesia jaya. 

Sekarang waktumu telah lewat, pahlawanku 
giliran generasi biru yang harus merawat
melayat setiap lekuk tanah bekas lelehan darahmu
dan menegakkan panji-panji  
dari anugrah sejarah
untuk bumi penuh berkah 

Pekanbaru, 211012

Puisi di atas terdapat dalam buku Antologi Puisi Talenta Tinta Emas 3 "Pahlawanku" yang diterbitkan oleh : CV. Wangsa Indira Jaya. Bagi yang berminat memiliki bukunya, silahkan hubungi langsung penerbitnya. 
Ini kover dari buku antologi Talenta Tinta Emas 3 "Pahlawanku"



Demikian, semoga bermanfaat.





Selanjutnya »

Minggu, 03 Februari 2013

Do'a Setangkai Bunga



Doa' Setangkai Bunga

Oleh : Fuadi





Setangkai bunga di padang ilalang
Berteman angin nan melenakan
Kelopaknya bergoyang ditiup angin
Harum mewangi menebar aroma

Senyumnya merekah di kala pagi dan senja hari
Mengundang kumbang menghisap madunya

Setangkai bunga di padang ilalang
Selalu berzikir di kala pagi dan malam hari
Menyebut Asma-Mu tiada henti
Memuji-Mu siang dan malam

Wahai Sang Maha Pencipta
Peliharalah kembangku sampai waktuku tiba
Jadikanlah aku perhiasan hati sang raja
Yang tunduk akan kebesaran-Mu
Jadikanlah ia.....
Hanya ia seorang yang selalu menyiramiku
Adalah ia yang begitu mencintai-Mu
Melebihi segalanya

Janganlah Engkau lenakan aku karena wangiku
Janganlah Engkau nistakan aku karena harumku
Janganlah dekatkan aku pada malam gelap
Tak ada cahaya sedikitpun menuju 'Arsy-Mu

Atas perkenan-Mu, sematkan aku dilubuk hati pujaanku
Berkahi kami dalam mahligai Ridha-Mu
Perdayakan aku dalam bingkai maghfirah-Mu
Di malam-malam sujud panjangku
Dalam hening malam-Mu
Tautkan aku ntuk menyebut-Mu dalam setiap helaan nafasku
Amin



Alam Mayang, Awal April'11


Selanjutnya »