Selasa, 12 Februari 2013

Contoh Akhlak Terpuji




Sudahkah akhlak kita terpelihara? Atau jangan-jangan akhlak kita sudah tidak terpuji karena pengaruh zaman atau lingkungan yang selalu menggoda kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, sehingga akhlak kita semakin hari semakin tidak baik atau rusak.

Nah dibawah ini ada beberapa contoh akhlak terpuji yang sengaja penulis rangkum dalam postingan kali ini. Silahkan di baca.    

1.
Ikhlas
Ikhlas menurut bahasa berasal dari bahasa arab khalasa artinya bersih, jernih, murni dan tidak bercampur. Sedangkan menurut istilah ikhlas adalah semata – mata mengharap ridha Allah.

Menurut Sayyid Sabiq ikhlas adalah “ Seseorang berkata, beramal dan berjihad mencari ridha Allah, tanpa mempertimbangkan harta, pangkat, status, popularitas, kemajuan atau kemunduran, supaya dia dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan amal dan kerendahan akhlaknya serta dapat berhubungan langsung dengan Allah SWT

Ikhlas adalah membantu / menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan ataupun mengharapkan sesuatu dari orang yang kita bantu.

2.
Taat
Secara bahasa taat artinya patuh. Sedangkan menurut  istilah taat artinya upaya untuk selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara malaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Prilaku taat merupakan prilaku yang senantiasa selalu menjaga diri kita agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar syaria’t. Karena dengan taat untuk melaksanakan perintah Allah kita semakin menyadari kebesaran Allah dalam menciptakan dan mengawasi apapun yang terjadi dimuka bumi.

Contoh prilaku taat adalah tidak mencuri, tidak berzina dan melaksanakan shalat lima waktu.

3.
Khauf
Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.

Dengan berlaku khauf itu merupakan pembuktian keimanan seseorang kepada Allah SWT, apabila khauf kepada Allah berkurang dalam diri seseorang maka hal ini bertanda mulai berkurangnya pengetahuan dirinya terhadap Allah. Dengan adanya rasa khauf atau takut kepada Allah maka akan menambah keimanan seseorang.

Contoh prilaku khauf adalah memelihara hatinya dari dengki, sombong, riya dll.

4.
Taubat
Taubat menurut bahasa adalah taba yang berarti kembali, hamba yang bertaubat allah adalah orang yang kembali dari sesuatu, misalnya kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat.
Contoh prilaku taubat adalah dengan menyesali segala perbuatan dosa yang telah kita lakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

5.
Tawakkal
Secara harfiah (bahasa), berarti menyerahkan diri. Secara istilah, menurut Harun Nasution tawakal adalah menyerahkan diri kita kepada qada dan keputusan dari Allah SWT. Sedangkan menurut Hamdun al-Qashshar tawakal adalah selalu berpegang teguh kepada Allah. Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada yang selain dari Allah dan menyerahkan segala sesuatu kepadanya.

6.
Ikhtiyar
Ikhtiyar berasal dari bahasa arab yaitu ikhtiar yang berarti mencari hasil yang lebih baik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata ikhtiyar itu berarti alat atau syarat untuk mencapai maksud pilihan bebas, upaya dan daya upaya. Dalam kehidupan ini manusia senantiasa berikhtiyar dalam mengerjakan sesuatu. Jadi ikhtiyar adalah suatu proses usaha yang dilakukan dengan mengeluarkan segala daya, upaya dan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang terbaik yang sesuai dengan keinginannya.

7.
Sabar
Secara Harfiah, sabar berarti tabah hati, sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridho dari Allah swt. Menurut Zun al-Nun al-Mishri, sabar adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tetap tenang ketika menghadapi cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.

8.
Syukur
Syukur secara bahasa berarti berterima kasih, sedangkan menurut istilah adalah berterima kasih kepada Allah swt dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnianya melalui ucapan, sikap dan perbuatan.nikmat dan kurnia allah banyak macamnya ada nikmat yang terdapat dalam diri sendiri dan ada juga yang terdapat di luar diri sendiri,ada nikmat yang bersifat jasmani dan ada pula yang bersifat rohani.

9.
Qanaah
Qanaah yang secara harfiah berarti rela, puas, senang. Sedangkan secara istilah adalah sikap berupa kerelaan hati dan merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Menurut Harun Nasution berarti ridha, tidak berusaha, tidak menentang kada dan kadar dari Allah swt.
Sifat Qanaah ini sangat diperlukan bagi manusia, karena dengan adanya sikap qanaah membuat manusia itu menjadi tenang dan damai.

10.
Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).

11.
Adil
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara.

12.
Optimis
Optimis adalah sikap penenang,karena yakin atas kehendak-Nya yaitu segala yang kita inginkan akan tercapai.

13.
Dinamis
adalah sikap untuk terus berkembang, berfikir cerdas, penuh kreasi dan rajin beradaptasi dengan lingkungan,yaitu tidak akan mudah merasa puas dengan prestasi-prestasi yang ia peroleh tetapi akan berusaha terus-menerus untuk
meningkatkan kualitas diri.

14.
Huznuzzan
Huznuzzan adalah berbaik sangka kepada Allah swt dan mengakui bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna dan memberi rahmat, baik yang beriman maupun yang tidak beriman.   

15.
Rela Berkorban
Rela Berkorban adalah menyiapkan diri walau sesuatu yang sangat dicintai harus dikeluarkan untuk kepentingan bersama dan agama, baik berupa tenaga , pikiran, waktu maupun materi.

16.
Gigih
Gigih adalah sikap tidak mau menyerah untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan.

17.
Disiplin
Disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

18.
Dermawan
Dermawan adalah dengan senang hati tanpa keterpaksaan memberikan sebagian harta yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan.


19.
Bijaksana
Bijaksana adalah sebuah penilaian terhadap suatu pemikiran, ucapan dan perbuatan seseorang yg didasarkan pada ruang lingkup sekitarnya dengan tidak memaksakan kehendak pada apa dan siapapun berdasarkan etika dan hati.

20.
Ramah
Ramah adalah sikap bersahabat dan merasa senang saat berjumpa dengan orang lain.

21.
Rendah Hati
Rendah hati adalah perpaduan hati, ucapan dan perbuatan dalam upaya mendekatkan / mengakrabkan diri tehadap orang lain agar terhindar dari sifat yang angkuh.

22.
Belajar kelompok
Belajar kelompok adalah mengerjakan tugas bersama-sama dengan kelompok yang sudah kita buat.

23.
Rajin menabung
Rajin menabung adalah menyisihkan sebagian uang kita untuk ditabung.

24.
Pemaaf
Pemaaf adalah sikap yang suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan dendam di hati.

25.
Rela berkorban
Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemaun sendiri. Berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan masyarakat berarti bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri

26.
Kerja Keras
Sikap kerja keras lebih dikenal dengan sebutan etos kerja. Kerja keras adalah suatu sikap kerja yang penuh dengan motivasi untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan. Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk memperoleh penghasilan guna apa yang dicita-citakan. Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk memperoleh penghasilan guna mencukupi keperluan hidup sehari-hari. Tanpa bekerja, manusia tidak akan pernah memperoleh apa yang diharapkan. Dengan bekerja keras, manusia telah melakukan suatu kewajiban. 

27.
Tekun
Selain kerja keras, kita harus tekun dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Tekun berarti bersungguh-sungguh dan terus menerus dalam bekerja meskipun mengalami kesulitan, hambatan dan rintangan.

28.
Teliti
Teliti berarti berhati-hati, tidak gegabah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya, dalam mengerjakan soal ulangan atau melakukan suatu pekerjaan. Orang yang memiliki sikap teliti tidak tergesa-gesa meninggalkan pekerjaan yang dilakukan


Demikian yang penulis dapat tentang akhlak terpuji. Mungkin kawan-kawan yang lain ada yang lebih lengkap.

Salam, semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam