Dalam zaman sekarang ini orang jujur susah dicari. Negeri ini kehilangan orang-orang jujur. Pemimpinnya dijangkiti virus korupsi. Puisi di bawah ini sedikit menggambarkan kejujuran yang seakan mati. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Akar Jujur
Oleh : Fuad Adi/Fuadi
Kemana
akar yang mengakar akan pulang
Tanah
tempatnya berpijak kehilangan humus
Sebagian
terbawa banjir bandang
Lindap
entah di muara apa
Sebelum
ia bertakbir memanggil Tuhannya
Moyangmu
dicabik sambaran petir korupsi
Kering,
menggugurkan daun-daun layu
Pagi,
siang ataupun malam
Menebar
virus dalam setiap helaan nafas cambium
Seperti
pohon di rumahmu
Tidak
mati, enggan bertumbuh
Terkontaminasi
Gagap,
gugup berhalusinasi menyemai benih-benih jujur
Pada
musim apa
Untuk
siapa
Waktu
memutar tanya
Rakyat
menganga
Dosa-dosa
pengkhianat lindap ditelan kabut
Samar
ditindih debu
Koarmu
terantuk bukit-bukit cadas
Memandang
beringas menusuk jantungmu
Bingkai
Hati, 260213
Puisi di atas ada dalam antologi puisi "Goresan Pena Dalam Puisi" yang merupakan event harian dari group FB Goresan Pena Publishing.
untuk pemesanan ketik GPP_NAMA_ALAMAT_JUMLAH kirim ke 085 221 422 416 atau inbox ke Capten Iwan Wungkul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam