Tentunya masing-masing kita mempunyai kisah dengan yang namanya ayah. Ayah, sebuah nama yang sangat berarti bagi keluarga. Perjuangannya untuk menghidupi keluarga, mulai dari badannya kokoh sampai memasuki usia uzur patut untuk dicontoh. Maka sudah sewajarnya kita menyayangi dan mendoakan untuk kebahagiaannya. Selamat menikmati puisi di bawah ini, semoga bermanfaat.
Seucap
Ungkap
Oleh : Fuadi
Ada
tatap isyaratkan seucap ungkap, di ujung senja, tersampir ketika malam
tenggelamkan cahaya. Wajahmu senyum dilatari bulan menyatukan garis-garis
kenang. Malam kian memanjang, resahku menawan angan, hadirkan hikayat lalu. Saat
kita bermain angin di halaman, meronce cerita lucu, gembira tawa, potret dunia
kanak-kanakku dulu
Lalu
musim mengalih kisah. Sejarah dirimu terpatri di hati. Ayah! dalam sendu,
kupunguti rindu. Kukendarai angin di malam lamun. Menembus dinding-dinding
malam, buncahkan sepi. Cakrawalaku dihadapanmu dan menggenggam tanganmu. Aku
hayati setiap lekuk jemarimu kaku, kasar, tonjolan urat-urat keras jelas seakan
mengukir liku hidup dilalui dan rekam jejak silam yang mengantarkan mimpi-mimpi
dilelapku hingga subuh menjelang.
Aah,
desahku di ubun-ubun, jantung berdegup bagai genderang perang. Purnama redup
tertutup awan. Satu simpulan dari matamu untukku. Bahwa sesungguhnya aku
menujumu.
Bingkai
Hati, 250114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam