Jumat, 13 September 2019

Kepada Calon Bidadari Surgaku


Selamat berjumpa saudara sekalian. Senang rasanya bisa mengisi blog ini lagi. Kali ini saya akan memposting sisi romantis dari Bapak BJ. Habibie (Presiden RI yang ke 3). 

Untuk diketahui beliau sudah menghadap Sang Maha Pencipta dengan tenang tanggal 11 September 2019 kemarin, pukul 18.05 Wib. Semoga dihadiahkan surga oleh Allah SWT mengingat jasa dan amalnya selama ini baik kepada bangsa Indonesia khususnya dan umumnya kepada dunia Internasional, aamiin. 

Bapak BJ Habibie sarat dengan prestasi membagakan, tokoh panutan. Disamping itu ternyata dia juga seorang yang romantis. Itu bisa kita lihat lewat untaian puisinya di bawah ini yang ditulisnya setelah ditinggal pergi istri tercinta Hasri Ainun Besari atau yang lebih kita kenal dengan Ainun. Beliau meninggal pada tahun 2010 yang lalu. 

Berikut puisi Bapak BJ. Habibie, selamat menikmati, salam bahagia. Sebagai catatan judul di atas adalah inisiatif dari penulis saja. 



Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku.

- Bacharuddin Jusuf Habibie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam