Kamis, 19 September 2019

Jerebu Asap



Puisi di bawah ini diikutsertakan dalam antologi “Membaca Asap” yang digagas oleh Pimpinan Komunitas Seni Rumah Sunting dan Penyair Perempuan Indonesia (PPI) Riau. Alhamdulillah, belum lulus kurasi.

Saya menyadari, puisi ini masih banyak kekurangan. Sebagai tambahan, sebelum di posting, puisi ini telah saya edit. Semoga masih ada manfaatnya.  

JEREBU ASAP


Hari ini, anak-anak sekolah diliburkan paksa
Agenda pendidikan harus rela ditunda
Kalender tanggal sia-sia
Tunas-tunas bangsa iba hatinya
Tertunda keasyikannya menimba
pengetahuan berguna untuk membangun peradaban

Gebu jerebu yang keluar dari hutan terbakar
Telah menyungkup langit tuhanku
Menguasai kotaku
Masuk ke rumah-rumah
Masuk ke bilik-bilik dan terperangkap
Kita mengisapnya
Orang-orang miskin mengisapnya
Gatal seluruh kulitnya
Kanak-kanak dan orang dewasa yang terjangkit ISPA
Terhalang BPJS yang mogok karena iuran
Tak mencukupi setoran

Berbaring tak berdaya mereka
Di bangsal-bangsal kelas III overload
Meninggalkan rumah
Menanggalkan segala yang ia punya
Sebagai barter biaya pengobatan
Bangsal-bangsal yang dibatasi gorden
Bercampur bau keringat orang-orang dusun
Yang datang berkunjung menjenguk saudaranya
Bertanya kepada suster berwajah setengah ramah
Kenapa kaum mereka yang banyak terkena sasaran penderitaan

O, kalau sudah begini keadaan
Siapakah yang dipersalahkan
Rakyatkah
Penguasakah
Makelarkah
Atau cukong-cukong yang tak pernah tertangkap asap

O, kita mesti terbuka untuk berbincang
Sebab orang-orang akan berdoa kepada tuhannya
Orang-orang miskin yang hidupnya telah susah
Orang-orang susah hidupnya seharusnya kau ringankan
Bukan menambah besar beban tanggungan
Dan bila itu berlaku
Karma kutukan akan menguasai kehidupanmu

CA, 080919




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam