Setelah melewati persidangan
selama hampir 2 tahun akhirnya Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Senin (9/1-2012)
memutuskan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim tidak bersalah atas tuduhan
melakukan sodomi terhadap bekas ajudannya. Ini adalah tuduhan yang kedua
setelah sebelumnya pada tahun 1998 silam, mantan Deputi Perdana
Menteri Malaysia itu juga pernah diadili dan dipenjara atas kasus yang sama,
meski beberapa tahun kemudian, Anwar pun dibebaskan dari dakwaan sodomi.
Tahukah anda siapa
Anwar Ibrahim? Bagaimana posisinya dipentas perpolitikan Malaysia? dan di
dunia Internasional? Berikut
ini saya mencoba menguraikannya.
Anwar Ibrahim dilahirkan di Sungai
Bakap, Seberang Perai Selatan, Malaysia pada 10 Agustus 1947 sekitar 64 tahun yang lalu. Ia
bersekolah di Sek Melayu Sungai Bakap, Sek Melayu Cherok Tokun dan Sek Ren
Stowell, Bukit Mertajam. Karena berhasil lulus dengan nilai yang
sangat memuaskan Anwar Ibrahim terpilih untuk melanjutkan pendidikannya ke Maktab
Melayu Kuala
Kangsar (MCKK) tahun 1960. Pada masa ini (1960-1966) Anwar Ibrahim telah manampakkan sifat
kepemimpinannya. Dia telah ikut berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan. Karena sifatnya yang aktif,
cerdas dan mempunyai pemikiran yang cemerlang, Anwar diangkat sebagai Ketua
Pelajar MCKK.
Tahun 1967 Anwar Ibrahim melanjutkan pendidikannya ke Universitas Malaya. Saat menuntut ilmu di Universitas Malaya, kepiawaiannya dalam berorganisasi semakin terasah di mana dia telah membentuk dan menjadi Presiden Pesatuan Nasional Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) dan Presiden Uni Bahasa Melayu pada tahun 1968.
Keberanian Anwar Ibrahim dan semangat
pengorbanan melawan kemiskinan sangat dikagumi oleh masyarakat Malaysia. Anwar Ibrahim berbicara di
dalam dan luar kampus dan beliau dikagumi karena tidak ada mahasiswa yang
seangkatan dengannya yang memiliki semangat dan keberanian mengkritik
pemerintah secara serius demi menegakkan keadilan. Pada tahun 1971 Anwar Ibrahim
menerima gelar sarjana Sastra dari Universitas Malaya.
Dalam tahun 1971 itu juga, Anwar Ibrahim mendirikan
Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan menjadi presiden organisasi itu sampai
tahun 1982. Selain itu beliau aktif dalam
kegiatan organisasi Dewan Pemuda Malaysia.
Anwar Ibrahim dianggap pemimpin yang
militan, anti-establishment dan radikal oleh beberapakelompok. Ia memiliki tujuan perjuangan
yang jelas dan pengamatan yang tajam terhadap isu-isu yang dihadapi oleh
masyarakat khususnya masyarakat Melayu pedesaan.
Dalam kondisi ekonomi yang morat-marit dalam tahun 70-an dan kejatuhan harga karet Anwar Ibrahim tampil memimpin demonstrasi anti-kemiskinan di Baling, Kedah dalam tahun 1974 yang menyebabkan dia ditahan selama 2 tahun.
Dalam kondisi ekonomi yang morat-marit dalam tahun 70-an dan kejatuhan harga karet Anwar Ibrahim tampil memimpin demonstrasi anti-kemiskinan di Baling, Kedah dalam tahun 1974 yang menyebabkan dia ditahan selama 2 tahun.
Kepemimpinan Dalam ABIM
Kharisma Anwar Ibrahim sebagai seorang pemimpin dapat dilihat dari
usaha beliau dalam mendirikan dan memimpin Angkatan Belia Islam (ABIM) sehingga
menjadi sebuah organisasi pemuda yang berpengaruh dan diterima oleh masyarakat
dalam usahanya menjadikan Islam sebagai 'ad din - satu cara hidup. ABIM pada masa awal
pendiriannya telah menarik minat sebanyak 50000 orang untuk bergabung. Keanggotaan ABIM ini adalah
yang kedua terbanyak setelah Pemuda UMNO.
Ia memiliki pikiran dan pengamatan yang
tajam dan gaya berpidato yang dikagumi banyak orang termasuk masyarakat
internasional. Kepemimpinan dan kontribusinya
telah diakui di tingkat internasional sehingga ia menerima anugerah Medali
Ulama Eqbal Seratus Tahun dari Presiden Zia Ul-Haq, Presiden Pakistan pada tahun 1970 dan
mendapat penghormatan menjadi Anggota kelompok Penasehat Pemuda PBB pada tahun
1973
ABIM di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim menjadikan
organisasi tersebut sangat berpengaruh karena sikapnya menentang ketidak adilan
dalam pemerintahan dan juga di luar negeri. Anwar Ibrahim berhasil
menyatukan 48 organisasi dari berbagai aliran dan bangsa seperti Asosiasi
Organisasi Malaysia, Pusat Profesional Malaysia, ALIRAN, Asosiasi Pengguna Pulau
Pinang dan Dewan Pengacara Malaysia.
Kepemimpinan beliau yang tegas dan berani
terlihat ketika ia menolak dengan keras invasi Rusia atas Afghanistan dalam
tahun 1980. ABIM mengadakan pertemuan yang
dihadiri sebanyak 40000 orang untuk menolak invasi dan setuju untuk mengirim
utusan yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim ke kedutaan Russia. Utusan itu berhasil
meyakinkan pihak kedutaan Rusia bahwa tindakan mereka akan memicu negara-negara
di seluruh dunia. Duta Rusia itu berjanji untuk
membawa surat protes tersebut ke Moskwa dan menginginkan persahabatan dengan
pemerintah Malaysia. Kebijaksanaan beliau telah
menarik perhatian negara-negara lain di dunia.
Disamping itu sikap berani Anwar Ibrahim
telah membawa pemuda itu untuk mengunjungi perbatasan Rusia untuk mendapatkan
informasi yang tepat dan menyerahkan sebanyak RM 50, 000 ke pejuang
Afghanistan. Atas inisiatifnya sendiri Anwar
Ibrahim bertemu dengan Pemimpin Nasionalis Afganistan di perbatasan seperti
Gulbudin Hekmatayar dan Burhanudin Rabani pemimpin Partai Jamiat El-Islami.
Anwar
Berjuang untuk Rakyat
Pemimpin negara di dalam dan luar negeri
mengakui ketokohan Anwar Ibrahim. Almarhum
Tun Abdul Rzak Hussain, Perdana Menteri Malaysia kedua telah menawarkan jabatan
untuk mewakili Belia Malaysia dalam Badan Dunia United Nation Coucil For Youth
yang berkantor pusat di Bangkok. Anwar Ibrahim dengan hormat menolak jabatan tersebut.
Begitu juga ketika almarhum Dato Mohd Asri
Muda ketika menjabat Menteri Pembangunan Pedesaan telah menawarkan jabatan sebagai
menteri dan ini juga telah ditolak oleh Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim sadar bahwa kelemahan anak
Melayu pada saat itu karena peluang untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi sangat
terbatas untuk anak-anak Melayu yang serba kekurangan. Untuk menanggulangi hal
tersebut, dengan hati yang ikhlas dan jiwa yang bersih Anwar Ibrahim bersama
teman lain membuka sebuah yayasan di Kuala Lumpur - Yayasan Anda Akademik. Meskipun pendapatan beliau
amat kecil jika dibandingkan dengan rekan-rekan yang menjabat dalam
Pemerintahan, Anwar Ibrahim dan rekan-rekan di Yayasan Anda sanggup
mengorbankan segala fasilitas tersebut demi meningkatkan anak bangsa.
Keberhasilan Yayasan Anda Akademik
dapat dilihat dari jumlah lulusan dan penerimaan siswanya yang di terima masuk
ke perguruan tinggi. Anwar Ibrahim turun tangan langsung
menjadi pengajar di Yayasan Anda yang memadukan antara ilmu pengetahuan dan keimanan.
Anwar
dan Jabatan dalam Pemerintah
Ketokohan Anwar Ibrahim telah menarik
perhatian Dato Seri Dr Mahathir Mohammad dan membawanya kedalam pemerintah. Karir politik beliau mulai
pada tahun1982 saat dipilih sebagai Anggota Parlemen Permatang Pauh dan
ditunjuk sebagai Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri. Anwar Ibrahim menjadi Anggota
Jemaah Menteri pada tahun 1983 ketika ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan,
Belia dan Sukan. Kemudian beliau menjabat
beberapa posisi kabinet sebelum dilantik sebagai Menteri Keuangan pada bulan
Maret 1991.
Peranan penting beliau pada awal
kemasukannya kedalam pemerintah Barisan Nasional adalah membantu pembentukan
Bank Islam. Beliau telah diamanatkan oleh
Perdana Menteri untuk mengsyorkan dalam komite saran ide. Amanat ini menunjukkan
kepercayaan terhadap kemampuan beliau. Ia telah menghabiskan banyak
waktu dan menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan Bank ini. Anwar Ibrahim mendapatkan
bantuan dan dukungan dari negara-negara Islam lainnya seperti Arab Saudi terhadap pembentukan Bank Islam ini.
Konsep Kepemimpinan
Menurut Pandangan Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim menekankan pentingnya
kesahjahteraan masyarakat dan menciptakan metode-metode yang adil dalam proses
kepemimpinan. Seorang pemimpin menurut
Anwar Ibrahim ia harus peka dan perhatian terhadap aspirasi rakyat serta
merumuskan cara dan pendekatan yang melibatkan partisipasi rakyat dengan lebih
efektif (Anwar Ibrahim, Menangani Perubahan). Ia menekankan mementingkan
konsep syura dalam Islam dan Demokrasi Partisipasi. Menurut Anwar Ibrahim,
pemimpin bertanggung jawab untuk membentuk kehidupan yang adil dan sejahtera.
Dari segi kekuasaan Anwar Ibrahim
berpendapat kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin adalah elemen penting dalam
usaha untuk membuat sesuatu. Sekalipun orang itu memiliki
ide dan pendapat yang baik tetapi jika tidak memiliki kekuatan dan posisi ia
akan sulit untuk melaksanakan ide tersebut. Dari segi perbandingan
kekuatan dan ide pula beliau berpendapat ide lebih penting dari kekuatan dan
posisi karena kekuatan ini hanyalah saluran yang efektif untuk menyalurkan ide
tersebut.
Anwar Ibrahim adalah seorang yang memegang teguh
prinsip yang dipercayainya benar dan tepat. Ia akan berusaha keras untuk
mencapai kesuksesan sesuai dengan tujuan yang digariskan olehnya. Prinsip ini dapat dilihat dari
tindakan beliau menentang pemerintah yang dianggapnya tidak adil dan gagal
dalam membantu orang Melayu sehingga ia sanggup ditahan dibawah ISA (UU
Keamanan Dalam Negeri) selama 2 tahun setelah keterlibatannya dalam demonstrasi
anti-pemerintah akibat peristiwa kelaparan di Baling, Kedah pada tahun 1974.
Dalam usaha menangani perubahan menurut Anwar
Ibrahim seorang pemimpin harus memiliki kebijaksanaan dalam menghadapi tuntutan
masyarakat. Namun perubahan harus
berlandaskan nilai universal yang mutlak yang diakui oleh Islam dan agama lain
sebagai tolak ukur yang mampu memberi kesahjeteraan kepada masyarakat.
Selain kegiatannya yang cukup menonjol
dalam bidang politik, Anwar juga membahas berbagai gagasan termasuk masyarakat
madani. Ia menulis dua buah buku
berjudul Menangani Perubahan dan Gelombang Kebangkitan Asia.
Di tingkat internasional, Sdr Anwar Ibrahim
dilantik sebagai Presiden UNESCO (1989-1991) dan menjadi salah seorang pendiri
Institut Pemikiran Islam Internasional (IIIT) Washington.
Anwar Ibrahim dilantik sebagai Wakil
Perdana Menteri pada bulan November 1993 setelah memenangkan jabatan Wakil
Presiden UMNO pada tahun itu.
Anwar Ibrahim dipecat secara tidak
hormat pada 2 September 1998, karena kasus sodomi yang dituduhkan
kepadanya. Namun sebagian pengamat
internasional mengatakan bahwa itu terjadi karena perselisihannya dengan Perdana menteri Mahathir Mohammad terutama ketika krisis 1997 melanda
kawasan ini. Anwar Ibrahim dikatakan tidak sepaham dengan konsep pembangunan Malaysia dan adanya dugaan korupsi di
dalam penyelenggaraan negara serta manuver-manuvernya yang dianggap
membahayakan pemerintahan Mahathir.
Pada saat itu, Malaysia mengalami
gelombang gerakan reformasi pada pertengahan 1998, setelah
gerakan reformasi di Indonesia yang berujung pada tumbangnya pemerintahan
Presiden Soeharto. Penahanan dan Proses pengadilan yang dialami beliau mendapat
sorotan dari berbagai kalangan aktivis HAM dan demokrasi baik di dalam negeri
maupun internasional, namun tidak mampu mengubah keputusan institusi pengadilan
Malaysia yang menyatakan beliau bersalah dan tetap menjalani hukuman.
Sebagian mencatat bahwa ketika
krisis ekonomi mengancam Malaysia pada tahun 1998, Anwar menolak rencana Mahathir untuk melakukan sistem kurs
tetap dalam mata uangnya, ringgit agar tidak terimbas krisis, suatu langkah yang sama
yang pernah ditawarkan Prof Steve Hanke kepada Presiden Indonesia, Soeharto.
Setelah perselisihan ini dan tuduhan-tuduhan
terhadap Anwar Ibrahim yang berujung diberhentikannya Anwar Ibrahim dari
jabatannya pada pertengahan 1998, Mahathir menerapkan sistem kurs tetap.
Posisi Anwar Ibrahim digantikan oleh Abdullah Badawi.
Pada tanggal 2 September 2004, ia dibebaskan oleh Perdana Menteri Abdullah Badawi. Ia melanjutkan karier politiknya melalui Partai Keadilan
dan kelompok oposisi Malaysia dan menyatakan tidak akan bergabung kembali
dengan UMNO.
Pada 16 Juli 2008 ia kembali ditangkap dengan tuduhan sodomi terhadap seorang asisten pribadinya yakni Saiful Bukhari Azlan, namun dibebaskan sehari kemudian setelah membayar jaminan.
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam