Puisi prosais adalah puisi yang tetap tersusun dari kata-kata puitis namun tipografinya berbentuk prosa yang berparagraf.
Di bawah ini penulis coba membuat sebuah puisi prosais, bagaimana menurut anda? silahkan disimak, salah dan janggalnya mohon koreksi dari sahabat.
SAJAK
OMBAK DAN PANTAI
Oleh : Fuadi
Ditiup
angin genit, bergulung-gulung ombak berkejaran pecah mencapai pantai.
Deburannya simponi alam dalam satuan nada-nada khas kekasih. Disapunya segala
jejak yang tampak mengacak-acak keindahan pantai. Lalu ia ke tengah lautan membuai
biduk dan kapal sampai ke pulau tujuan.
Bersih
pantai, sepasang ambai-ambai berlari-lari riang. Anak-anak bermain-main bersama
ombak. Langkah-langkah dinamis para nelayan menyongsong biduk harapan. Di
tengah hidup yang kian miris, mereka hitung keranjang hasil tangkapan. Pagi
cerah di bawah jilatan-jilatan cahaya matahari yang tak pernah mengulur waktu menyinari.
Roda-roda
waktu berputar. Senja menapak indah mega-mega. Para penikmat sunset memotret
lukisan Sang Maha. Mengabadikan momen-momen sang surya jatuh ke dalam pelukan
bumi.
Begitulah
alam memberi warna pelajaran. Pantai yang tabah, menghamparkan kemolekan. Tak
pernah mengeluh ketika sampah-sampah dunia dan serapah lidah mencubit sakit
hari-harinya, menjamah dan merusak perawannya. Ia tunggu hempasan ombak akan
membersihkannya di waktu pasang atau surut.
Ombak
datang runtut menjilati noda-noda pantai. Menjaga agar pantai tak kepanasan.
Ombak dan pantai dua dunia berbeda, saling merindu dalam kasih sayang Tuhan. Kesampingkan
rasa cemburu dan iri.
Pucuk,
230317
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam