Mandi hujan adalah kesukaan anak-anak dimanapun. Baik di desa atau di kota. Puisi di bawah ini kisah seorang anak yang telah terpisah dari orang tuanya, tapi ia akan selalu terkenang saat mandi hujan di tempat asalnya dulu. Kenangan saat kecil yang tak terlupa seperti mandi hujan dan itu akan mengingatkan akan sosok seorang ibu.
Selamat menikmati, moga bermanfaat.
HUJAN DAN SECUIL KENANGAN BERSAMA IBU
Oleh : Fuadi
Pada surat balasan
terakhir,
awal Mei
waktu itu
kini telah berkisah
November
rinai-rinai
hujan menautkan rekahan tanah
Anak-anak
telanjang dada
di halaman
berlanyah tertawa bersama
menikmati
rintiknya hinggapi kepala
lupa laku
lupa waktu
Tiba-tiba hati
ini kangen
istana rumah
kayu
kala hujan
turun,
aku cari-cari
celah alpa ibu
Bertelanjang dada
ke halaman, diam-diam
menyelinap
tegak berdiri
membentangkan
tangan kepala tengadah, berteriak :
“Aku sambut
kehadiranmu dengan suka cita
wahai hujan siramlah
aku,
tumbuhan dan
tanaman,
suburlah
dengan berkah-Mu”
Dibelakangku,
ibu mengacung-acungkan
sapu menyeru
ah, masa-masa
itu
tak pernah
lupa,
hidup
diingatanku.
Pucuk, 060317
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam