Sebuah puisi tentang perpisahan dengan sekolah, kawan, guru dan sebagainya. Selamat menikmati, semoga bermanfaat.
M E I
Oleh : Fuadi
Mei, duka kau selipkan di bab
penutupmu
Adakah yang mampu melirik di kesendirianku
Sekadar menyapa atau mengalunkan kasidah
Akan kunikmati walau malam menikam gelisah
Adakah yang mampu melirik di kesendirianku
Sekadar menyapa atau mengalunkan kasidah
Akan kunikmati walau malam menikam gelisah
Mei, aku telah sampai di ujung
katupmu
Gamang menimang hari
Kau berlari jauh menggunggung cawan
Tempat kita pernah bersulang tawa
Gamang menimang hari
Kau berlari jauh menggunggung cawan
Tempat kita pernah bersulang tawa
Kau biarkan aku menikmati teh
sendirian
Sedang bayangmu menatapku dari depan
Memperhatikanku dengan senyum dikulum
Lalu tertawa, lindap dalam diam
Sedang bayangmu menatapku dari depan
Memperhatikanku dengan senyum dikulum
Lalu tertawa, lindap dalam diam
Mei, sekat-sekat hati bermuram
durja
Mengenang, dikenang
Mungkinkah akan kembali
Mengenang, dikenang
Mungkinkah akan kembali
Bingkai Hati, 280513
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam