Jumat, 06 Mei 2016

Puisi Kelomang dan Rakyat Jelata


Kelomang atau umang-umang adalah salah satu jenis hewan yang tak bisa dipisahkan dengan suasana laut. Tubuh mereka yang lunak memaksa mereka terus mencari rumah. Walau berpindah-pindah rumah, tapi mereka akan selalu berumah yang dekat dengan pantai dan laut. 

Hidup mereka sederhana saja, ada rumah, pasir, dan laut. Rumah mereka juga tidak perlu mewah, asalkan cocok untuk melindungi tubuh ya sudah itu saja. Kok kehidupan kelomang mirip dengan nelayan ya. Tahu nelayankan? itu yang kerja melaut. Penduduk Indonesia juga lo. Awas jangan sampai tidak kenal dengan nelayan. Nenek moyang kita pelaut. Pelaut ya nelayan. Tapi nasib mereka, aduh.... simak ajalah puisi di bawah ini, moga bermanfaat.  
  
Kelomang dan Rakyat Jelata
Oleh : Fuadi

300 keluarga kelomang dipaksa meninggalkan rumah
Bukan karena ingin berganti
Tapi karena ombak ambisi
Hidup mereka menjadi sansai

Kelomang tak bisa telanjang
Ia harus punya rumah
Untuk melindungi diri yang lemah
Atau dari amukan kawan yang serakah

Sejak negeri ini memulai sejarah
Kelomang hidup di tanah kepunyaan Tuannya 
Tapi mereka bukan parasit 
Yang menggigit majikannya sampai mati

Kelomang tahu diri
Cukup air laut, pasir dan sekadar makanan bergizi
Untuk melanjutkan perjalanan hari ini
Adalah anugerah terindah yang selalu disyukuri

Di dada mereka merah-putih selalu membahana
Di jiwa mereka melekat Pancasila

Tapi sekarang mereka dibuang
Sama dengan rakyat jelata di negeri ini
Hidup menumpuk di perahu
Terdampar lapar menggelapar-gelepar
Ulah penguasa tak mempelajari sejarah
Ulah penguasa tak amanah
Tak tahu berterima kasih


Bingkai Hati, 230416

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam