Kelomang atau umang-umang adalah salah satu jenis hewan yang tak bisa dipisahkan dengan suasana laut. Tubuh mereka yang lunak memaksa mereka terus mencari rumah. Walau berpindah-pindah rumah, tapi mereka akan selalu berumah yang dekat dengan pantai dan laut.
Hidup mereka sederhana saja, ada rumah, pasir, dan laut. Rumah mereka juga tidak perlu mewah, asalkan cocok untuk melindungi tubuh ya sudah itu saja. Kok kehidupan kelomang mirip dengan nelayan ya. Tahu nelayankan? itu yang kerja melaut. Penduduk Indonesia juga lo. Awas jangan sampai tidak kenal dengan nelayan. Nenek moyang kita pelaut. Pelaut ya nelayan. Tapi nasib mereka, aduh.... simak ajalah puisi di bawah ini, moga bermanfaat.
Kelomang dan
Rakyat Jelata
Oleh : Fuadi
300 keluarga
kelomang dipaksa meninggalkan rumah
Bukan karena
ingin berganti
Tapi karena
ombak ambisi
Hidup mereka menjadi
sansai
Kelomang tak
bisa telanjang
Ia harus
punya rumah
Untuk
melindungi diri yang lemah
Atau dari
amukan kawan yang serakah
Sejak negeri
ini memulai sejarah
Kelomang
hidup di tanah kepunyaan Tuannya
Tapi mereka
bukan parasit
Yang
menggigit majikannya sampai mati
Kelomang tahu
diri
Cukup air laut,
pasir dan sekadar makanan bergizi
Untuk
melanjutkan perjalanan hari ini
Adalah
anugerah terindah yang selalu disyukuri
Di dada
mereka merah-putih selalu membahana
Di jiwa
mereka melekat Pancasila
Tapi sekarang
mereka dibuang
Sama dengan
rakyat jelata di negeri ini
Hidup
menumpuk di perahu
Terdampar
lapar menggelapar-gelepar
Ulah penguasa
tak mempelajari sejarah
Ulah penguasa
tak amanah
Tak tahu
berterima kasih
Bingkai Hati,
230416
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam