Ayah
dan ibu adalah dua orang yang sangat berjasa dalam hidup seseorang. Maka tak
heran orang yang tidak berayah akan di cemooh orang dalam masyarakat. Seseorang
yang ditinggal oleh ayah dinamakan anak yatim dan piatu kalau hanya ayah yang
ada sementara ibunya telah tiada.
Lain lagi
kalau ditinggal cerai, misal seseorang ditinggal ayahnya karena perceraian
orang tuanya. Ini kadang memberi cerita sedih yang lain. Ayah ada tapi tak bisa
bersama-sama.
Pada tanggal
13 Mei 2016 kemarin saya kehilangan ayah. Dia meninggal menjelang maghrib di
hari Jum’at. Sebenarnya tidak banyak nostalgia yang bisa diceritakan, karena
saya dibesarkan oleh seorang ibu. Namun begitu saat menjenguk beliau sontak
airmata ini tidak bisa ditahan. Beberapa saat saya berada dipusaran waktu yang
tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sedih-sedih banget Begitu rupanya
rasanya kehilangan. Lalu bagaimanakah orang-orang yang saban hari bersama
beliau? Bagaimana ia akan memupus kenangan yang begitu banyak.
Ya Allah
tabahkan hati kami dalam menghadapi cobaan-Mu. Kami sadar kepada-Mu lah
segalanya akan kembali. Terimalah amalannya selama di dunia, lapangkanlah
kuburnnya dan tempatkan ia ditempat yang terbaik yaitu surga, aamiin.
Di bawah
ini sekelumit curahan hati ketika ditinggal pergi ayah untuk selamanya. Moga bermanfaat.
Kecupan
Pertama dan Terakhir Mengantar Kepulanganmu
Oleh :
Fuadi
Aku
kecup keningmu sepenuh cinta
Dingin
ragamu mengaliri atma
Airmata
tumpah
Jiwa ini
pasrah
Tersengak
aku menahan ratapan
Sesaat
hilang kesadaran
Dibuaikah
pusaran kenangan
Ooi
Tuhan, jiwa ini lara kehilangan
Meski
dinding tinggi ini memisahkan
Untuk
kita merengkuh kebersamaan
Engkau
tetaplah ayah, dunia akhirat
Itulah
hakikat
Allahumma
firlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu
Selamat
jalan ayah
Bingkai
hati, 170516
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam