Puisi di bawah ini lahir dari ketidakpuasan
terhadap mahasiswa yang telah gagal dalam menyuarakan nasib rakyat. Silahkan
dibaca, moga bermanfaat
YANG TERSI(K)SA DARI SEBUAH PERJAMUAN
Oleh : Fuadi
Suatu malam diperjamuan sang raja baru
pilihan rakyat, katanya!
Malam
di ruang makan istana
Tuan rumah ramah senyum dikulum
Menjabat satu-satu tangan tamu
Pagar negeri penegak panji-panji
Tuan rumah ramah senyum dikulum
Menjabat satu-satu tangan tamu
Pagar negeri penegak panji-panji
Di
meja perjamuan makan malam
Sederet laukpauk dan sayurmaur pun cukup
Terhidang menu sempurna menggugah selera
Tak sabar niat mencicipi
Sederet laukpauk dan sayurmaur pun cukup
Terhidang menu sempurna menggugah selera
Tak sabar niat mencicipi
Setelah
berdoa berdasarkan niat masing-masing
Diiringi denting garpu dan sendok mengaduk
Obrolan ringan tentang negeri masuk mulut
Bersama butiran nasi dan lauk pauk
Diiringi denting garpu dan sendok mengaduk
Obrolan ringan tentang negeri masuk mulut
Bersama butiran nasi dan lauk pauk
Dikunyah-kunyah,
enak di lidah
Ditelan rasa perut kenyang
Enak ramuan redam amanah
Lupa dimana panji-panji akan dipancang
Ditelan rasa perut kenyang
Enak ramuan redam amanah
Lupa dimana panji-panji akan dipancang
Di
sepiring nasi kini nampak seonggok tulang yang
Pergi berenang ke sekelompok ikan-ikan tanpa kepala
Pergi berenang ke sekelompok ikan-ikan tanpa kepala
Mengaku regenerasi reformasi tanpa malu
Remah-remah pasrah diguyur segayung air, lindap
Remah-remah pasrah diguyur segayung air, lindap
Nurani padam
Di sela gigi ada daging yang terjepit
Membusuk, jadi repihan bangkai
Di sela gigi ada daging yang terjepit
Membusuk, jadi repihan bangkai
Bangkai
harapan yang tersi(k)sa
Bingkai
Hati, 220515
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam