Kamis, 22 Januari 2015

Puisi Kartu Pelangi Yang Ternodai

Puisi di bawah ini berangkat dari beban hidup yang semakin berat. Meskipun telah berganti kebijakan-kebijakan yang katanya untuk orang miskin. 

Silahkan dibaca, moga bermanfaat. 

Kartu Pelangi Yang Ternodai 
Oleh : Fuadi

Kita diam tak bergerak
Menyaksikan antrian panjang
Dari subuh hingga petang
Kaki-kaki telanjang memamah tanya
Kapan embun datang menyejukkan dahaga

Yang tersaji hanyalah janji-janji melukai
Kartu-kartu bergambar pelangi
Indah dipandang tak sedap di hati
Kemana akan dibawa
Saat harga melambung tinggi

Aku cari kartu discount
Di langit buram
Di siang matahari memanggang
Di rumah-rumah kardus anak-anak meringkuk
Sebab rumah sakit telah sakit
Dokter-dokter jadi keder
Melihat obat-obatan kian belel   
Nyawa-nyawa ngeyel

Tuan tak bergeming
Mengeram hening
Padi mendongak jengah
Petak-petak sawah rekah


Alam Mayang, 24-11-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam