Kamis, 30 Januari 2014

Puisi Untuk Ayah (1)

Tentunya masing-masing kita mempunyai kisah dengan yang namanya ayah. Ayah, sebuah nama yang sangat berarti bagi keluarga. Perjuangannya untuk menghidupi keluarga, mulai dari badannya kokoh sampai memasuki usia uzur patut untuk dicontoh. Maka sudah sewajarnya kita menyayangi dan mendoakan untuk kebahagiaannya. Selamat menikmati puisi di bawah ini, semoga bermanfaat. Seucap Ungkap Oleh : Fuadi  Ada tatap isyaratkan seucap ungkap, di ujung senja, tersampir ketika malam tenggelamkan cahaya. Wajahmu senyum dilatari bulan menyatukan...
Selanjutnya »

Puisi Untuk Ayah (2)

Tentunya masing-masing kita mempunyai kisah dengan yang namanya ayah. Ayah, sebuah nama yang sangat berarti bagi keluarga. Perjuangannya untuk menghidupi keluarga, mulai dari badannya kokoh sampai memasuki usia uzur patut untuk dicontoh. Maka sudah sewajarnya kita menyayangi dan mendoakan untuk kebahagiaannya. Selamat menikmati puisi di bawah ini, semoga bermanfaat.  Doa Untuk Ayah Oleh : Fuadi  Ayah... Pembuluh peluh Di matamu aku jatuh luruh Di hatimu aku beku Ayah... Lidahlidah doa Tangantangan karya Mengurai...
Selanjutnya »

Jumat, 10 Januari 2014

Puisi Istikamah (Gumam Rindu)

Puisi di bawah ini sedikit menggambarkan perjalanan cinta dua insan yang harus terpisah untuk beberapa waktu. Sulitnya hidup membuat mereka harus rela berpisah meski menanggung rindu. Selamat membaca, semoga bermanfaat.  Istikamah Oleh : Fuadi Kita telah menunda mimpi indah  dan membenamnya sejenak dalam kubangan kehidupan Tak perlu disesali Kepergian hanyalah rentang waktu meraih mimpi Buang curiga atau cemburumu  Melangkahlah dengan niat, satukan tujuan  Jarak ini hanya bentangan nasib yang dibawa takdir Jalani...
Selanjutnya »

Puisi Bidan

Puisi di bawah ini adalah apresiasi penulis terhadap sosok perjuangan seorang hamba yang kita sebut dengan bidan. Bidan yang mengabdikan dirinya di desa terpencil jauh dari kemewahan. Puisi ini pernah dilombakan namun tidak masuk kategori pemenang. Selamat membaca, semoga bermanfaat.  Bidan Desa Oleh : Fuadi Cantik merona nampak di wajah beliamu  Sepasang mata bening menatap indah nirwana  Mengayun langkah menuruni lembah  Menyapa kabut pagi di pinggang bukit   Senyummu merekah di kelilingi para...
Selanjutnya »

Rabu, 08 Januari 2014

Puisi Jujur Vs Korupsi

Dalam zaman sekarang ini orang jujur susah dicari. Negeri ini kehilangan orang-orang jujur. Pemimpinnya dijangkiti virus korupsi. Puisi di bawah ini sedikit menggambarkan kejujuran yang seakan mati. Selamat membaca, semoga bermanfaat.  Akar Jujur  Oleh : Fuad Adi/Fuadi Kemana akar yang mengakar akan pulang Tanah tempatnya berpijak kehilangan humus Sebagian terbawa banjir bandang Lindap entah di muara apa Sebelum ia bertakbir memanggil Tuhannya Moyangmu dicabik sambaran petir korupsi Kering, menggugurkan daun-daun...
Selanjutnya »

Puisi Berpisah Kekasih (Goresan Pena Dalam Puisi)

Puisi di bawah ini adalah ungkapan rasa perih seseorang yang harus berpisah dari kekasih yang dicintainya. Selamat membaca, moga bermanfaat.  Salam Pisah  Oleh : Fuad Adi/Fuadi Perlahan api menjilati amplop jingga di hadapanku Di unggunan sampah samping rumah Di dalamnya ada sepucuk surat Sekumpulan kertas yang bertuliskan aksara cinta, entahlah! Atau juga kata umpat dan caci maki untukku Aku hanya diam melihat dengan hampa Saat sapuan api menyatu melingkari Bercampur dengan abu yang diterbangkan angin Amplop...
Selanjutnya »

Selasa, 07 Januari 2014

Puisi Negeriku (Goresan Pena Dalam Puisi)

Bagaimanapun keadaannya negerimu pasti rasa cinta kepada tanah air tidak akan pernah hilang. Karena di sanalah engkau dilahirkan dan dibesarkan. Puisi di bawah ini merupakan tanda cintaku pada negeri yang subur ini. Sedikit kritikan terhadap apa yang terjadi di negeri ini tak apakan sob. Selamat membaca puisi yang sederhana ini. Moga bermanfaat.  Inilah Negeriku  Oleh : Fuad Adi/Fuadi Menapak jarak embun pagi Kaki-kaki telanjang menyulam kerikil di pinggir jalan Masih senyap jalanan dengan polusi Sejauh apa langkahan,...
Selanjutnya »

Puisi Laut (Goresan Pena Dalam Puisi)

Puisi di bawah ini mengisahkan nelayan yang sedang mencari rezeki di laut-Nya yang maha luas dengan segala berkahnya. Selamat membaca, moga bermanfaat.  Melayarkan Mimpi  Oleh : Fuad Adi/Fuadi Aku pernah merasakan butiran pasir putih menggelitik telapak kaki saat langkah ini menelusuri pantai-Mu nan indah rambutku meriap diterpa angin Seekor elang menatap liar di sela gulungan ombak untuk sebuah makan besar dari erangan panjang mulut-mulut kecil yang berdiam digoa lapar Di tengah samudera para nelayan...
Selanjutnya »

Senin, 06 Januari 2014

Puisi Untuk Bangsa

Puisi di bawah ini pernah diikutsertakan dalam lomba puisi yang diselenggarakan oleh Writing Revolutin. Selamat menyimak, dan saya minta maaf atas kekurangan yang terdapat dalam puisi ini, mudah-mudahan puisi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.  TUNAS-TUNAS BANGSA PENEGAK PANJI-PANJI Oleh : Fuadi Tunas-tunas bangsa penegak panji-panji. Di tengah carut-marutnya ekonomi, dengarkanlah lenguhan lirih bangsa menahan kepedihan di ceruk reformasi linglung. Gemuruh demonstran membanjiri jalanan, ketika ketukan palu sang hakim mengundang...
Selanjutnya »