Senin, 01 Mei 2017

Catatan 212 (bagian 1)





Puisi di bawah ini lahir dan terinspirasi dari perjuangan para ulama, kiyai, dan umat Islam Indonesia dalam menegakkan agama yang hak. Seluruh ormas Islam di Indonesia bersatu, bahu membahu tak kenal lelah. Menghalau segala aral yang melintang. Mematahkan intimidasi dari pihak-pihak yang berseberangan dengan fatwa MUI.   

Fenomena itu terkenal dengan nama 212 (tanggal 2 bulan 12 tahun 2016), di mana pada saat itu diperkirakan 7 juta lebih umat Islam seluruh pelosok Indonesia berkumpul di Monas mengawal Fatwa MUI. 

Fatwa MUI itu sendiri keluar karena mulut yang tak terjaga dari seorang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mengutip Almaidah ayat 51 serampangan. 

Fenomena ini menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan bangsa ini terutama pemerintahan Jokowi. Sebagai Presiden Jokowi diharapkan bisa menenangkan umat malah bungkam tidak memberikan solusi yang menyejukkan bagi umat Islam Indonesia. Umat Islam mayoritas penduduk negara ini merasa diasingkan, merasa dilecehkan.

Semoga fenomena ini menjadi renungan bagi kita semua, aamiin.



CATATAN 212

(Bagian 1)
Oleh : Fuadi 



Desember, dini hari ke dua

tampak Monas mencahaya

di bawah purnama bersuka cita



Titik-titik embun di ujung-ujung rumput berkilau-kilau    

menanti alunan zikir para pendamba surga

datang memenuhi panggilan jiwa

demi tegaknya keadilan tuan



Waktu pagi menyapa

di jalan jalan raya Jakarta 

jernih terpampang putih lautan manusia

Jalan Thamrin, Bundaran Patung Kuda hingga Monas panggung utama



Merinding sungguh ini hati

ulur salam jabat erat tangan

menjaga silaturrahmi dari kebhinekaan

jutaan raga bershaf-shaf rapi dikumpulkan keimanan



Jakarta larut dalam doa dan zikir

lantunan tausyiah kerukunan

dalam hidup berkebangsaan
abadikan duhai Tuhan



Di bawah siraman hujan-Mu membawa berkah

mengharap sungguh doa diijabah

tampakkan Kuasamu ya Allah

cukuplah sudah satu lidah salah



Pekanbaru, 02/12/2016

Berikut beberapa dari foto 212 :







Semoga dengan semangat 212 semakin kuat ukhwah Islamiyah di Indonesia. Dengan demikian diharapkan umat Islam di Indonesia tidak lagi menjadi anak tiri di negerinya sendiri, aamiin.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam