Membaca Rohingya, seperti membaca nasib Islam dimanapun berada kalau jumlah mereka minoritas atau sedikit dalam suatu negara atau wilayah. Faktanya begitu, mereka tidak bebas menjalankan aktivitas kehidupan. Apalagi yang menyangkut menjalankan ibadah, seperti pemakaian jilbab, shalat, puasa dan sebagainya. Mereka diatur sedemikian rupa, kalau perlu mereka dipaksa agar meninggalkan agama mereka.
Jangan heran, karena Islamphobia telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah. Kita lihat waktu zaman Nabi, ketidak sukaan mereka mulai dari perundingan-perundingan, ancaman sampai dengan pembunuhan. Tapi Nabi Muhammad SAW selalu dilindungi Allah SWT.
Lain dengan nasib Rohingya, seperti sekelumit kisah di bawah ini. Selamat menikmati, semoga bermanfaat.
RATAPAN ROHINGYA
Sarapan pagi kami
adalah air mata darah menggelegak
yang terseduh dihadapan ibu-ibu kami diperkosa
yang diminum di depan bapak-bapak kami disiksa
Makan siang kami
adalah cacian dan rentetan tembakan
yang kami suap di atas puing-puing rumah hangus
dan bau sangit daging panggang saudara-saudara kami
Sedang malam bagi kami adalah debur-debur ombak
dan pulau dimana
tanahnya tak ingin jejak kami ada
oh, Tuhan!
Kau hamparkan bumi untuk manusia
lalu kami?
apa kami?
Pekanbaru, 07/12/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam