Selasa, 11 Juli 2017

Ratapan Rohingya



Membaca Rohingya, seperti membaca nasib Islam dimanapun berada kalau jumlah mereka minoritas atau sedikit dalam suatu negara atau wilayah. Faktanya begitu, mereka tidak bebas menjalankan aktivitas kehidupan. Apalagi yang menyangkut menjalankan ibadah, seperti pemakaian jilbab, shalat, puasa dan sebagainya. Mereka diatur sedemikian rupa, kalau perlu mereka dipaksa agar meninggalkan agama mereka. 

Jangan heran, karena Islamphobia telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah. Kita lihat waktu zaman Nabi, ketidak sukaan mereka mulai dari perundingan-perundingan, ancaman sampai dengan pembunuhan. Tapi Nabi Muhammad SAW selalu dilindungi Allah SWT. 

Lain dengan nasib Rohingya, seperti sekelumit kisah di bawah ini. Selamat menikmati, semoga bermanfaat.

RATAPAN ROHINGYA



Sarapan pagi kami

adalah air mata darah menggelegak

yang terseduh dihadapan ibu-ibu kami diperkosa

yang diminum di depan bapak-bapak kami disiksa



Makan siang kami

adalah cacian dan rentetan tembakan

yang kami suap di atas puing-puing rumah hangus

dan bau sangit daging panggang saudara-saudara kami



Sedang malam bagi kami adalah debur-debur ombak

dan pulau  dimana tanahnya tak ingin jejak kami ada

oh, Tuhan!

Kau hamparkan bumi untuk manusia

lalu kami?

apa kami? 





Pekanbaru, 07/12/2016


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam