Sabtu, 13 Oktober 2012

Sahabat Sejati



SAHABAT SEJATI

Sebagai manusia setiap orang pasti mempunyai sahabat. Anak kecil sahabatnya anak kecil, orang dewasa sahabatnya orang dewasa, dan para lansia sahabatnya bisa siapa saja. Dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu ingin mempunyai seorang, dua orang lebih sahabat. Kata pepatah “Kalau kita mempunyai sahabat seribu orang dunia akan terasa lapang, tetapi mempunyai seorang musuh dunia akan terasa sempit”. Mengapa demikian? Kalau kita mempunyai sahabat kita bebas kemana saja tidak ada orang yang mengganggu, sedangkan mempunyai seorang musuh saja, kita kalau mau keluar akan merasa was-was “jangan-jangan dia ada disana”. Nah pertemuan kita kali ini akan membahas tentang sahabat.

Kita mulai dari pengertian dari kata sahabat dulu. S = siapa, A = akan, H = hadir, A = atau, B = bicara, A = atau, T = terima. Artinya, sahabat adalah siapa yang akan hadir berbicara atau menerima/mendengarkan pembicaraan. Betul nggak sih, kalau kita bersahabat dengan orang lain maka sewaktu teman kita bicara maka kita akan mendengarkan, dan kalau kita yang bicara maka siteman tadi yang akan mendengarkan. Demikian persahabatan yang harus dijalin agar selalu langgeng persahabatannya. Tetapi kalau sama-sama ngomong dan tidak mau mengalah maka akan terjadi pertengkaran atau kesalahpahaman. Ini tidak baik untuk sebuah persahabatan.


Ngomong-ngomong dunia persahabatan, ternyata ada banyak kriteria dari persahabatan tersebut. Mari mulai dari :

  1. Sahabat Pena. Suatu persahabatan yang terjalin karena pena, eh karena berawal dari surat menyurat atau korespondensi. Artinya kita menjalin persahabatan dengan teman yang sama sekali tidak mengetahui dimana ia berada. Kita hanya tahu berdasarkan apa ia ceritakan kepada kita.
  2. Sahabat Sewarung. Sahabat yang terjadi ketika berinteraksi dengan masyarakat lewat sebuah warung. Warung ini banyak pula macamnya, ada warung kopi, warung/kedai tuak, warung remang-remang dan sebagainya. Pertemanan terjalin hanya sebatas di warung saja. Apa yang dibicarakan atau dilakukan tidak akan bersfat permanen, atau hanya sekedar celoteh selama kita berada diwarung saja. 
  3. Sahabat Seperguruan. Ini terjadi karena kita sama-sama menuntut ilmu dari orang yang sama. Sahabat seperti ini terkadang akan muncul suatu persaingan yang tidak sehat, tetapi juga bisa menjadi suatu persahabatan yang sangat erat. 
  4. Sahabat Internetan. Nah inilah sekarang yang paling digemari banyak anak-anak sekarang. Terjadinya sahabat melalaui internet ini mencakup semua elemen  mulai dari remaja, orang dewasa, musisi, politikus, dan sebagainya. Dan yang paling menyenangkan adalah kita bisa bersahabat dengan siapa saja di seluruh Negara di dunia tanpa memandang agama, suku, bahasa. Kita bisa mendengar suara dan bertatap muka dengan orang yang kita hubungi lewat internet tadi. Persahabatan ini biasanya melalui suatu media di internet seperti facebook dan twitter. Kalau kita memiliki sebuah account facebook, atau twitter maka kita bisa terhubung dengan teman kita kapan saja kita mau. Kita bisa bermain sesuai dengan kesepakatan kita dengan teman facebook kita walaupun dia sangat jauh dari kita.

Dan masih banyak lagi pengertian sahabat lainnya. Misalnya sahabat sepermainan, sahabat sepondok, sahabat seperjuangan, majalah sahabat (hehehe) ini mah nama sebuah majalah anak-anak. Dari sekian banyak sahabat, berhati-hatilah dalam memilih sahabat, karena “sahabat mencerminkan siapa dirimu”.
Sebaik-baik teman adalah teman sejati. Sahabat yang mau menerima kita apa adanya, mau berbagi dengan ikhlas, mau mendengarkan keluh kesah kita, begitu juga dengan dia terhadap kita dalam artian yang positif. Mau tahu dengan sahabat sejati dan dimana kita bisa menemukannya.

Teman sejati memang sulit dicari apalagi di zaman sekarang ini, dimana semua orang sibuk dengan urusannya masin-masing. Tapi bukan tidak ada teman sejati. Untuk mencarinya, saya sarankan anda pergi kemasjid lalu shalat, atau bangun tengah malam dan lakukan shalat malam, maka dengan sendirinya anda akan tahu apa itu arti dari sahabat sejati. Nah lo, selamat merenungkannya, semoga bermanfaat. Jangan dilihat orang yang berkata, tetapi ambillah pelajaran yang baik dari dia, dan buang yang tidak bermanfaat. Wassalam

Baca juga : Lampu Teplok Hingga Token

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam