Senin, 04 Juni 2012

Mengembalikan Barang Temuan



Kisah di bawah ini adalah kisah nyata yang penulis ceritakan kembali berdasarkan penuturan langsung dari orang yang mengalami kejadian ini. Nama dan tempat sengaja penulis samarkan, karena kisah ini penulis tulis tanpa persetujuan yang bersangkutan.

Penulis tertarik dengan kisah tersebut karena ada pelajaran berharga didalamnya. Pelajaran tentang keikhlasan dan kejujuran, hal berharga yang sudah mulai dilupakan orang di zaman sekarang.
 
Namanya Pak T, demikian  penulis memanggilnya. Pak T adalah seorang arsitek sekaligus pengajar di salah satu perguruan tinggi  teknik dan desain ternama di Kota B.

 Yang ingin penulis ceritakan ini adalah pengalaman pribadinya.

+++++++++++++++++++++++

Pada bulan Mei yang lalu Pak T mengadakan perjalanan dari Kota B ke Kota P, tempat ia sedang melaksanakan tugasnya untuk mengawasi pekerjaan rumah hasil desainnya. Oleh karena tidak ada penerbangan langsung dari Kota B ke Kota P, maka pesawat yang ditumpangi Pak T harus transit di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta.

Sebelum berangkat rupanya Pak T ingin buang air kecil. Kemudian dia pergi kekamar kecil. Setelah selesai ia keluar namun tiba-tiba matanya menangkap sesuatu. Ia menemukan sebuah HP Samsung Galaxy Tab 7,7. Wow tentunya HP yang mahal, siapa yang buang-buang HP seenaknya pikir Pak T. Tapi  karena ini bukan miliknya, Pak T berniat hendak mengembalikan HP tersebut. Tetapi ia tidak tahu harus mengembalikan kemana dan kepada siapa. Terniat olehnya untuk mengembalikan ke Security bandara, tapi niat itu ia urungkan karena ia harus segera naik pesawat.  Akhirnya dibawanya HP itu ke kota P tempat ia sedang bertugas.

Di kota P, Pak T hanya menyimpan barang temuannya mengingat HP tersebut mati karena low baterai dan untuk mengecasnya pun ia tidak memiliki alatnya.

Setelah seminggu, ia kembali ke kota asalnya, kota B. Pak T langsung mengecas HP tersebut. Setelah di cas, Pak T sedikit membuka menu-menu yang ada dalam HP tersebut. 

“Wah ini HP yang hebat”, begitu batinnya berucap. 

Hatinya mulai di tumbuhi rasa ragu-ragu antara mengembalikan atau tidak. Malam hari ia bermimpi.  Pak T didatangi seorang perempuan yang mengatakan bahwa dialah pemilik HP tersebut. Pak T terkejut dan terbangun dari tidur. 

“Aneh, kok datang mimpi kepada saya?”, ucapnya dalam hati.

Keesokan harinya Pak T menghubungi salah satu nomor yang ada di HP tersebut.
“Nggak usah aja HPnya dikembalikan, yang penting data-data yang ada di dalam HP saya anda kembalikan”, begitu suara yang didengar Pak T sebelum ia sempat berbicara.

Pak T  terkejut. Tidak menyangka akan mendengarkan kalimat seperti itu.

“Menjawab salam nggak, selamat siang kek, selamat sore, atau ini siapa ya!. Malah dengan suara yang keras berkata dengan tidak sopan”, gumam Pak T dalam hati. Tetapi Pak T tetap sabar.  

Dengan tenang Pak T menjawab “Ibu, saya orang baik-baik, saya bermaksud mengembalikan HP Ibu”.

Mendengar kata-kata yang penuh kelembutan, barulah suara Ibu tadi melunak.
“O ya, maaf, kalau saya salah omong”. “Nggak apa-apa, biasa saja Bu”, jawab Pak T.

Dalam hati Pak T berpikir, apa benar orang ini yang punya HP, atau malah ia menelpon ke orang yang salah. Berpikir demikian, Pak T mengajukan pertanyaan seputar HP.

“Apa merek HP ibu? “Apa warnanya?”

Di jawab oleh Ibu tadi.

“Merek HP saya Samsung Galaxy Tab 7,7, warna biru, saya beli dengan harga Rp. 7.500.000”. Waktu kejadian suami saya yang memakai HP saya, waktu di bandara Soekarno-Hatta, ia ke kamar kecil, ternyata tertinggal disana”.      

Demikianlah, sebagian dari percakapan antara yang punya HP dan Pak T. Singkat cerita, akhirnya Pak T mengembalikan HP tersebut dengan cara mengirimkannya melalui jasa pengiriman paket, dan Ibu tersebut memberi uang Rp. 500.000 kepada Pak T sebagai balas jasa.

Dari kisah nyata ini, kesimpulan berharga yang dapat penulis dapatkan adalah :

1.               1.

2.    

3.    
4.    
Kalau kita menemukan sesuatu, apapun bentuk barangnya kembalikanlah pada yang punya
Pupuklah selalu rasa ikhlas, rasa ikhlas akan menimbulkan rasa tenang dalam menjalani hidup
Berkatalah selalu jujur. Jujur adalah salah satu sifat dari Nabi Muhammad SAW.
Belajarlah mengendalikan amarah

Bagi anda yang penasaran dengan HP Samsung Galaxy Tab 7,7 klik disini 

Demikian, semoga bermanfaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam