Saya baru tahu kalau ini adalah puisi Sakmasek (berasal dari bahasa Madura). Sebuah puisi kritik Sosial, semoga yang dikritik tidak marah. Silahkan di nikmati, semoga bermanfaat.
www.livakara.com
Di Pesta Rakyat Abah Menangis
Oleh : Fuadi
Di seantero nusantara
Oleh : Fuadi
Di seantero nusantara
Indonesia
raya masih saja berduka
Para pelayan
Elok nian
wajah polesan
Semesta alam
memandang penuh kemasygulan
Terompet hura
hura mengiringi melodi melodi kerasukan
Arak-arakan
lagu tumpah ruah menyambutmu bagai kesetanan
Rencana tuan
Apakah yang
akan dimainkan
Ketika bumi
pertiwi mengandung beban
Yang tersaji
hanyalah kamuflase awal perjumpaan
Akan dibawa
kemana surat suara rakyat yang jutaan
Tentang kemerdekaan,
kemakmuran, kedamaian sesuai janji tuan
Amanah dihelatkan
Bukannya
ditangisi di depan Tuhan
Aku hanya
geleng geleng kepala menyaksikan
Habis sudah harapan
lima tahun yang akan datang kawan
Mengusap
bulir air mata
Emak melihat
tungku tak menyala
Nenek melihat
matahari makin membara
Adik, entah
kemana akan melanjutkan sekolahnya
Nelangsa hati
menyaksikan berita berita makin tak berbudaya
Getir, pahit
hidup akan terus mengiringi walau raja berganti rupa
Inilah kisah
satu keluarga, hidup dari kayu yang semakin hari makin langka
Satu satu langkah
ayah tertatih menghapal musim dilewati penuh derita luka nestapa
Alam Mayang,
201014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambah sahabat dengan komentar, No Spam