Selamat
jumpa lagi! Kalian tahu apa itu rokok? Ini dia versi penulis.
Rokok
Repihan tembakau
Menjadi satu dalam lintingan kertas
Berfilter ataupun tidak
Berbaur menyimpan racun
Dan kita mengisapnya
Menikmatinya, uhuk, uhuk
Membuang masa
Tak terasa menyiksa raga
Sampai kesadaran menyadarkan akal sehat
Mendapati diri terlaknat
Ooh Tuhan aku ingin sehat
Mau Sehat, 12-03-16
ilustrasi dari maricari.com
Teringat waktu kecil antara kelas 5-6 SD. Waktu pertama
kali merokok. Kalau mau merokok pergi ke tepi sungai atau tempat-tempat sepi
yang tidak mungkin terlihat oleh kakak, atau orang yang kenal dengan kita. Karena
kalau ketahuan sama kakak, atau orang yang kenal sama kita maka orang itu akan
melapor kepada orang tua kita, lalu kena marah deh.
Beranjak remaja (SMP) kita bangga sama kawan-kawan
yang lain bahwa kita sudah merokok. Mengepulkan asap rokok kadang berupa
lingkaran-lingkaran kecil lalu membesar di tiup angin, rasanya asyiiik gitu. Tidak
lelaki kalau tidak merokok, demikianlah motto waktu itu. Lelaki tidak merokok
di bilang banci.
Waktu berlalu, merokok sudah menjadi hal biasa. Sehabis
makan merokok, ngeteh atau ngopi nggak enak kalau tidak ada rokok. Ngumpul bareng
merokok, dan kalau bikin acara lain-lain pasti yang namanya rokok tidak bisa
ketinggalan kereta, harus ada.
Hal inilah yang membuat orang sulit keluar dari
lingkaran rokok. Sebab kalau tidak kita yang menawari, maka kawan-kawan yang
menawari rokok ke kita. Kadang setengah memaksa.
Tetapi kali ada tips sederhana yang bisa kita
meninggalkan rokok. Mau tahu? Simak saja tulisan di bawah ini.
-
|
Sayangilah orang tua demikian perintah dari Nabi
Muhammad SAW dan juga firman dari Allah SWT.
|
|
Sebagai
perokok jika anda belum siap untuk berhenti total karena sudah kecanduan
cobalah untuk tidak merokok di dekat orang tuamu, baik bapak atau ibumu.
Buktikan bahwa kamu menyayangi kedua orang tuamu dengan tidak memaksa mereka
mengisap asap rokokmu ketika kamu merokok di dekat mereka. Cukup dirimu
sendiri yang merasakan racunnya.
|
|
|
-
|
Hormatilah
saudaramu
|
|
Jangan
merokok di hadapan kakak, adik atau familimu.
Jangan
biarkan mereka terpapar oleh asap rokokmu yang beracun. Karena merekalah
orang yang akan menyelamatkamu ketika kamu sakit.
|
|
|
-
|
Sayangilah
keluarga
|
|
|
|
Kalau
kamu memang sayang pada anak dan istrimu, hindarkanlah merokok didekat
mereka. Kalau kamu sedang merokok lalu tiba-tiba istri atau anakmu
mendatangimu dan bercakap-cakap, segeralah buang rokok yang ada di tanganmu.
Bukan karena takut, tapi membuktikan kamu mencintai dan menyayangi mereka.
|
|
|
-
|
Hargai
teman yang tidak merokok
|
|
Jangan
menjadi setan atau iblis. Artinya ketika kamu merokok dan tiba-tiba ada
teman/kawan/sahabatmu mendekat, matikanlah rokokmu, jangan malah menawarkan
rokok atau memaksa mereka untuk mengisap racun dari rokok pemberianmu. Hargai
mereka yang tidak merokok.
|
|
|
-
|
Perhatikanlah
orang-orang sekelilingmu
|
|
Ketika
kamu naik angkot/bus kota, buanglah rokok yang ada di tanganmu. Jangan bawa
ke dalam sebab kamu tidak tahu di dalam angkot/bus kota mungkin ada anak
bayi, orang tua renta yang tidak sepantasnya menghirup racun asap rokokmu.
Apalagi ibu hamil yang jelas-jelas tidak boleh terpapar asap rokok karena
bisa berakibat yang tidak baik terhadap janin yang ada dalam rahimnya.
Hindarilah
merokok di tempat umum.
|
Tanamkanlah dalam dirimu bahwa cukup kamu saja yang
merasakan akibat dari racun rokokmu sendiri.
Demikian,
moga bermanfaat