Rabu, 26 November 2014

Puisi Di Pesta Rakyat Abah Menangis

Saya baru tahu kalau ini adalah puisi Sakmasek (berasal dari bahasa Madura). Sebuah puisi kritik Sosial, semoga yang dikritik tidak marah. Silahkan di nikmati, semoga bermanfaat. 

www.livakara.com

Di Pesta Rakyat Abah Menangis
Oleh : Fuadi

Di seantero nusantara
Indonesia raya masih saja berduka

Para pelayan
Elok nian wajah polesan
Semesta alam memandang penuh kemasygulan
Terompet hura hura mengiringi melodi melodi kerasukan
Arak-arakan lagu tumpah ruah menyambutmu bagai kesetanan

Rencana tuan
Apakah yang akan dimainkan
Ketika bumi pertiwi mengandung beban
Yang tersaji hanyalah kamuflase awal perjumpaan
Akan dibawa kemana surat suara rakyat yang jutaan
Tentang kemerdekaan, kemakmuran, kedamaian sesuai janji tuan

Amanah dihelatkan
Bukannya ditangisi di depan Tuhan
Aku hanya geleng geleng kepala menyaksikan
Habis sudah harapan lima tahun yang akan datang kawan

Mengusap bulir air mata
Emak melihat tungku tak menyala
Nenek melihat matahari makin membara
Adik, entah kemana akan melanjutkan sekolahnya
Nelangsa hati menyaksikan berita berita makin tak berbudaya
Getir, pahit hidup akan terus mengiringi walau raja berganti rupa 
Inilah kisah satu keluarga, hidup dari kayu yang semakin hari makin langka  
Satu satu langkah ayah tertatih menghapal musim dilewati penuh derita luka nestapa    


Alam Mayang, 201014 
Selanjutnya »

Senin, 24 November 2014

Puisi Wasiat Kepada Jundullah Untuk Kemerdekaan Palestina : Anakku

Kalau saja diajukan suatu pertanyaan, siapakah yang berhak masuk surga?. Mungkin jawabannya adalah orang-orang Palestina. Mengapa? karena di sana sudah terlalu banyak para syuhada, anak-anak yang hapal Al-Quran dan ibu-ibu yang kehilangan segalanya demi membela tanah air tumpah darah mereka yang dirampas oleh zionis Yahudi. Sedang kita di sini asyik bernyanyi, tertawa. Pantaskah mengharapkan surga Allah yang sama dengan mereka?  

Puisi di bawah ini sedikit rasa simpati saya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Silahkan dibaca moga bermanfaat. 



Wasiat Kepada Judullah Untuk Kemerdekaan Palestina 
: Anakku 
Oleh : Fuadi 

Rumah-rumah hancur lebur
Masjid-masjid dibombardir
Sekolah-sekolah rebah
Di bawah puing-puing berserakan darah

Ini bukanlah perang
Ini adalah pembantaian sadis zinonis
Agar generasi quran terkikis habis

Generasi itu adalah kau, anakku!
Yang menantang maut dengan batu
Membusungkan dada di muntahan peluru
Untuk kemenangan di mata TuhanMu

Anakku, jangan takut ataupun kalut
Seperti ibu yang tak pernah ragu melahirkanmu
Untuk kemerdekaan Palestina satu

Anakku, engkaulah jundullah
Berjuang fisabilillah
Gugurmu meninggalkan amanah
Majulah terus, pantang menyerah
Sebab kita adalah umat pilihan Allah
Untuk memberangus zionis laknatullah

Anakku
Takkan ada malam purnama di Palestina
Sebelum panji-panji khalifah berkibar di Al-Aqsa

Bingkai Hati, 010814

Doa untuk Palestina


Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami di Palestina, sebagaimana Engkau telah menyelamatkan kota Mekkah dari serangan tentara bergajah. Sebagaimana juga Engkau telah menyelamatkan nabi Musa as dari kekejaman Fir’aun laknatullah. 

Ya Allah, merdekakanlah Palestina, kembalikan hak-hak mereka yang telah dirampas oleh penjajah Zionis Yahudi. Aamiin 
Selanjutnya »

Puisi Camkan Itu Wahai Zionis

Kalau saja diajukan suatu pertanyaan, siapakah yang berhak masuk surga?. Mungkin jawabannya adalah orang-orang Palestina. Mengapa? karena di sana sudah terlalu banyak para syuhada, anak-anak yang hapal Al-Quran dan ibu-ibu yang kehilangan segalanya demi membela tanah air tumpah darah mereka yang dirampas oleh zionis Yahudi. Sedang kita di sini asyik bernyanyi, tertawa. Pantaskah mengharapkan surga Allah yang sama dengan mereka?  

Puisi di bawah ini sedikit rasa simpati saya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Silahkan dibaca moga bermanfaat. 

www.islamedia.co


Camkan Itu Wahai Zionis
Oleh : Fuadi

Palestina-Gaza
Adalah hamparan ladang para syuhada
Membentang nyalang di usia muda
Kidung asmaul husna bergema di dada
Mencari ridhaNya

Di bawah hiruk pikuk peluru terkutuk
Dan tank-tank laknat tukang mabuk
Tak akan surut langkah kian bergairah
Membela agama Allah
Tanah tumpah darah

Ooo, zionis bengis nan sadis
Kemarilah kau halangi langkah
Akan ku kenalkan kau pada batu dan linggis
Biar bertebar darah di tanah

Aku gugur, kau lebur

Lalu hatimu mati
Jiwamu mati
Wajahmu pucat pasi
Neraka jahanam siap menanti

Sedang aku pergi
Menemui Illahi
Wajahku berseri
Surga tempatku nanti

Bingkai Hati, 180714


Doa untuk Palestina : 

Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami di Palestina, sebagaimana Engkau telah menyelamatkan kota Mekkah dari serangan tentara bergajah. Sebagaimana juga Engkau telah menyelamatkan nabi Musa as dari kekejaman Fir’aun laknatullah. Aamiin 
Selanjutnya »