Sabtu, 21 Mei 2016

Puisi Untuk Ayah (3)


Ayah dan ibu adalah dua orang yang sangat berjasa dalam hidup seseorang. Maka tak heran orang yang tidak berayah akan di cemooh orang dalam masyarakat. Seseorang yang ditinggal oleh ayah dinamakan anak yatim dan piatu kalau hanya ayah yang ada sementara ibunya telah tiada.

Lain lagi kalau ditinggal cerai, misal seseorang ditinggal ayahnya karena perceraian orang tuanya. Ini kadang memberi cerita sedih yang lain. Ayah ada tapi tak bisa bersama-sama.

Pada tanggal 13 Mei 2016 kemarin saya kehilangan ayah. Dia meninggal menjelang maghrib di hari Jum’at. Sebenarnya tidak banyak nostalgia yang bisa diceritakan, karena saya dibesarkan oleh seorang ibu. Namun begitu saat menjenguk beliau sontak airmata ini tidak bisa ditahan. Beberapa saat saya berada dipusaran waktu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sedih-sedih banget Begitu rupanya rasanya kehilangan. Lalu bagaimanakah orang-orang yang saban hari bersama beliau? Bagaimana ia akan memupus kenangan yang begitu banyak.

Ya Allah tabahkan hati kami dalam menghadapi cobaan-Mu. Kami sadar kepada-Mu lah segalanya akan kembali. Terimalah amalannya selama di dunia, lapangkanlah kuburnnya dan tempatkan ia ditempat yang terbaik yaitu surga, aamiin.

Di bawah ini sekelumit curahan hati ketika ditinggal pergi ayah untuk selamanya. Moga bermanfaat.

Kecupan Pertama dan Terakhir Mengantar Kepulanganmu
Oleh : Fuadi

Aku kecup keningmu sepenuh cinta
Dingin ragamu mengaliri atma
Airmata tumpah
Jiwa ini pasrah

Tersengak aku menahan ratapan
Sesaat hilang kesadaran
Dibuaikah pusaran kenangan
Ooi Tuhan, jiwa ini lara kehilangan

Meski dinding tinggi ini memisahkan
Untuk kita merengkuh kebersamaan
Engkau tetaplah ayah, dunia akhirat
Itulah hakikat

Allahumma firlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu
Selamat jalan ayah

Bingkai hati, 170516


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam