Sabtu, 10 Januari 2015

Puisi Seribu Dua Ribu

Selamat berjumpa lagi. Kali ini puisinya tentang nilai uang kita yang terus merosot nilai tukarnya. Silahkan dibaca semoga bermanfaat. 



Seribu Dua Ribu 
Oleh : Fuadi 

Kalau bisa memilih
Seribu aku pilih
Lahir 2002
Warna biru lambang dinamis
Tidak cengeng dengan kondisi
Dilipat, diremuk tetap suka warnamu

Lain hal dengan dua ribu
Lahir 2013
Putih tapi pasi
Sedikit cengeng
Mudah robek,
Cepat kotor
Apalagi inflasi

Tapi sayang, seribu didiskualifikasi
Ditarik dari peredaran karena uji masa berlaku
Yang dinamis miris
Yang pasi belum pasti

Keduanya sih pahlawan
Tapi harga seribu bernilai lebih
Setidaknya menurut wafer tango, chocolatos
Seribu dapat dua

Harus berhemat zaman ini waktu
Sebab semuanya diukur dengan kartu
Baik di swalayan, sekolah dan gardu
Tinggal digesek silahkan tunggu 

Sayang! semua bukan urusan kamu  




Alam Mayang, 071214

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam