Selasa, 02 September 2014

Puisi Pemilu (Kutetapkan Pilihan)


Hasil dari pilpres 2014 sudah kita ketahui bersama dengan terpilihnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Republik Indonesia yang ke-7. Ini berdasarkan keputusan MK (Mahkamah Konstitusi). 


Puisi di bawah ini sengaja saya posting untuk mengingatkan kita kembali sebagai warga negara untuk hati-hati dalam menjatuhkan pilihan. Sebelum memilih ada baiknya kita harus tahu siapa yang akan dipilih. Carilah informasi sebanyak-sebanyaknya menyangkut hal yang akan dipilih, bisa melalui media massa, orang terdekat kita, orang yang dapat dipercaya perkataannya. Agar nantinya kita tidak menyesal dengan pilihan yang telah kita tetapkan.


Selamat menikmati.
Wassalam, semoga bermanfaat.

  

Kutetapkan Pilihan

: Prabowo Subianto

Oleh : Fuadi

Rekam jejak menerkam dengan galak 
Menusuk hatimu dengan telak 
Dan kau tak bisa mengelak
Ambil tanggung jawab sebab anak buah sudah bergerak 
Mengelus dada agar jiwa melunak

Kisah1998 merentang nyalang  
Jalan panjang nan jalang
Engkau lewati penuh teka teki
Dicaci, dimaki, dibully sana sini
Para pemuda ikut tersulut
Akupun ikut hanyut

Sampai pada 2014
Ada dua pilihan membentang
Aku sangatlah bimbang
Hati kecilku bicara ngambang

Alam maya kini jadi kawanku
Segala situs kutuju
Agar tak salah ramu
Agar hilang segala ragu

Matahari Solo begitu rancak
Memikat hati rakyat banyak
Jemariku kembali bergerak
Siap grak

Satu dua pulau dijalang
Tak kutemukan jalan pulang
Produk ini setengah jadi
Perlu diulang kaji

Makin dikaji semakin lari
Aku tinggal sendiri

Ah, aku kecewa
Matahari rupanya citra
PKL Solo ditinggal merana
ESEMKA bagaimana cerita
Lelang jabatan hanya format saja
Kekuasaan tetap padanya
Lalu muncul bus Trans Jakarta
KPK takmau menjawab tanya
Baru-baru ini adalagi berita
Penyegelan salah satu TV buncah di dunia maya
Ah, aku terpana putuskan sampai di sini saja

Diam-diam aku alihkan cerita
Pelanggar HAM itu sedikit menggoda
Diantara cerita yang merebak
Jantungku sedikit berdetak
Rupanya ada cerita dibalik cerita
Dikemas sedemikian rapinya
Agar engkau dijadikan ikon racun berbahaya

Ah, aku mulai bergairah
Telisikku membuka celah

Engkau rupanya adalah mawar hijau
Panji-panji Islam melekat pada sepak terjangmu
Aa Gym dan Arifin Ilham cukup bukti buatku
Perwira hijau yang melawan sekutu merah putih dulu  

Adalagi yang perlu dicatat
Dia bukan dipecat
Tapi diberhentikan dengan hormat
Terima pensiun itulah hakikat
Aku semakin terpikat

Aku mulai merasa lega
Ooh, ternyata
Ada pemuda16 tahun dengan LSMnya
Pertama di Indonesia
Waw, keren tentunya
Tak sampai disitu rupanya
Baktimu pada negeri sampai jua di Papua
8.000 anak asuhmu kembali bisa tertawa
Bukti yang tak terekam oleh media
Dan memang tak perlu untuk sebuah pahala

Begitupun dengan budaya
Pencak silat mendunia
Berbagai penghargaan sebagai tanda

Engkaulah matahari juga rembulan
Membakar semangat dikala siang penyejuk di malam kelam menelan  

Bingkai Hati, 040714


Selanjutnya »