Selasa, 16 April 2013

Puisi Perjuangan Hidup



Dalam hidup kita perlu mempunyai cita-cita, walau terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa kita peroleh. Bagi yang tidak dapat meraih cita-citanya janganlah putus asa, sebab Allah Sang Maha Pengatur Segalanya lebih tahu tentang diri dan kebutuhan kita. 

Hidup adalah perjuangan. Sebagai manusia kita hanya perlu berusaha dan serahkan apa kita usahakan kepada Sang Khalik, semoga dengan begitu hidup kita menjadi berkah dan dilancarkan segala urusan kita. Aamiin. 

Untuk itu mulailah berjuang di kala usia masih muda, agar kita lebih dewasa dalam menghadapi hidup. Apalagi dalam dunia yang serba sulit seperti sekarang. Jangan sia-siakan usia muda dengan hal-hal yang negatif, lakukanlah hal-hal yang positif  untuk melatih kemandirian diri. Hanya orang-orang yang mandiri akan melewati masa-masa sulit dan berhasil dalam hidupnya. 

Puisi berikut ini saya tulis dalam Antologi Puisi "Bangkitlah Pejuang Mimpi" yang diterbitkan oleh Rasibook. Bagi anda yang suka dan ingin memilikinya silahkan simak yang dibawah ini. 

Judul : Bangkitlah Pejuang Mimpi

Kode : KP-BPM
Kategori : Kumpulan Puisi
Penulis : Ahmad Teguh Fahruki, Gigih Suroso, Aisha Ikhwan, dkk
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Halaman : 222 halaman
Penerbit : Rasibook 
Harga : Rp. 45.000,-



Untuk pemesanan silakan ketik,
(No. Kontributor)_(Nama)_(No.HP)_(Judul buku)_(Jumlah buku yg dipesan)_(alamat lengkap) kirim ke message ke fb rasibook, atau email rasibook@yahoo.com

Selamat menikmati, semoga bermanfaat. 


  
Loper Koran
Oleh : Fuadi

Masih dalam balutan kabut pagi, selepas subuh
Sepasang kaki mengayuh BMX dengan bismillah
Di perempatan jalan ia berhenti
Memungut jatah koran hari ini

Pemuda tanggung dengan segumpal cita
Membelah dingin kota
Menjalankan amanah Tuhannya
Sebagai loper koran tidaklah hina  

Dia telah melakoni hidupnya
Dari lapangan kerja yang kian sempit
Dari beban ekonomi yang semakin sulit
Demi seonggok harap di kemudian hari

Wajah polos itu terus mengayuh sepedanya
Berdendang mengusir sepi
Sesekali senyum ramahnya hinggap di lekuk bibir nyonya rumah
“Alhamdulillah”, ucapnya meluncur dari bibirnya yang ikhlas melewati hari

Namun perjuangan belumlah usai
Segera mengemas buku-buku sekolah
Menjamah-jamah masa depan
Menuntut ilmu, menjalankan perintah Illahi
Untuk bekal di alam duniawi menuju yang hakiki

Alam Mayang, 210213


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah sahabat dengan komentar, No Spam